Mengenal Onde-onde: Camilan Tradisional yang Tetap Digemari di Era Modern
Onde onde-Fhoto: Istimewa-
PALPOS.ID - Indonesia memiliki kekayaan kuliner yang sangat beragam, salah satunya adalah onde-onde, kue tradisional yang terkenal dengan bentuk bulat dan taburan wijen di permukaannya.
Meskipun sudah ada sejak puluhan tahun lalu, onde-onde tetap menjadi favorit banyak orang, dari anak-anak hingga dewasa, bahkan di era modern di mana makanan cepat saji dan jajanan internasional mendominasi pasar kuliner.
Onde-onde adalah kue yang terbuat dari tepung ketan, diisi dengan kacang hijau yang dihaluskan dan dimasak dengan gula.
Setelah dibentuk bulat, onde-onde digulingkan dalam biji wijen sebelum digoreng hingga berwarna keemasan.
BACA JUGA:Karedok, Kuliner Tradisional Sunda yang Terus Memikat Lidah Nusantara
BACA JUGA:Lumpia Daging, Cita Rasa Tradisi yang Terus Berkembang di Tengah Modernisasi Kuliner
Hasilnya adalah kue yang renyah di luar namun lembut dan manis di dalam. Keunikan inilah yang membuat onde-onde tetap dicintai oleh masyarakat.
Sejarah onde-onde diyakini berasal dari Tionghoa peranakan, meskipun telah disesuaikan dengan cita rasa Indonesia.
“Onde-onde awalnya dibawa oleh pedagang Tionghoa ke Nusantara, kemudian mengalami adaptasi lokal.
Kini isian kacang hijau yang manis menjadi ciri khas onde-onde Indonesia,” ujar Prof. Sari Wulandari, pakar kuliner tradisional dari Universitas Indonesia.
BACA JUGA:Coto Makassar : Warisan Kuliner Sulawesi Selatan yang Mendunia
BACA JUGA:Siomay Ayam : Camilan Tradisional yang Terus Menyita Perhatian Pecinta Kuliner
Di berbagai daerah, onde-onde memiliki variasi tersendiri. Di Jakarta, onde-onde umumnya menggunakan isian kacang hijau, sementara di Semarang, terdapat onde-onde yang lebih lembut dengan tambahan parutan kelapa.
Di Jawa Timur, beberapa penjual menambahkan sedikit aroma pandan untuk menambah cita rasa.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


