Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: Wacana Pembentukan Kabupaten Malamoi Dengan Nilai Budaya dan Spiritual
Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: Wacana Pembentukan Kabupaten Malamoi Dengan Nilai Budaya dan Spiritual.--Dokumen Palpos.id
PALPOS.ID - Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: Wacana Pembentukan Kabupaten Malamoi Dengan Nilai Budaya dan Spiritual.
Gema aspirasi pemekaran wilayah Papua Barat Daya (PBD) semakin menguat dan menjadi topik bahasan yang menarik disemua kalangan.
Fokus pemekaran wilayah Papua Barat Daya kali ini datang dari wilayah yang sarat nilai budaya dan spiritual yakni Malamoi.
Terletak di jantung Provinsi PBD, wilayah Malamoi hasil pemekaran wilayah Papua Barat Daya digadang-gadang sebagai calon Daerah Otonomi Baru (DOB) yang memiliki letak strategis.
BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Papua Barat Daya: Wacana Pembentukan Kabupaten Imeko Atasi Kendala Infrastruktur
Selain itu, pemekaran wilayah Papua Barat Daya juga diyakini mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi dan pusat kebudayaan masyarakat adat Moi.
Usulan pemekaran wilayah Papua Barat Daya dengan pembentukan Kabupaten Malamoi kini memasuki babak baru, karena dukungan masyarakat adat, tokoh pemuda, akademisi, serta pemerintah daerah mengalir deras.
Tidak sedikit yang menilai bahwa pemekaran wilayah Papua Barat Daya dengan pembentukan Kabupaten Malamoi bukan sekadar persoalan administratif.
Akan tetapi, pemekaran wilayah Papua Barat Daya ini menjadi bagian dari perjuangan panjang identitas, kesejahteraan, dan keberlanjutan budaya lokal di Tanah Papua.
Malamoi: Makna yang Mengakar di Hati Orang Moi
Malamoi bukan sekadar nama. Di kalangan masyarakat adat Moi, kata "Malamoi" menyimpan makna spiritual, budaya, dan sejarah yang dalam.
Secara etimologis, Malamoi merujuk pada tanah leluhur yang suci, tempat asal-usul dan peradaban orang Moi berkembang sejak berabad-abad lalu.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber: palpos.disway.id


