Iklan BANNER PEMUTIHAN PAJAK PEMPROV SUMSEL
Iklan Astra Motor

Telur Geprek, Kuliner Sederhana yang Meledak Jadi Tren di Kalangan Anak Muda

Telur Geprek, Kuliner Sederhana yang Meledak Jadi Tren di Kalangan Anak Muda

Telur geprek, kuliner sederhana berbahan dasar telur goreng dan sambal bawang-Fhoto: Istimewa-

“Permintaan telur dari warung-warung geprek naik tajam. Bahkan beberapa peternak ayam petelur di Sleman sampai menambah produksi,” kata Hendra Prasetyo, salah satu distributor telur di wilayah DIY.

Beberapa pengamat kuliner bahkan memprediksi bahwa telur geprek bisa menjadi ikon kuliner nasional baru, menyusul kepopuleran nasi goreng dan mie instan.

“Telur geprek merepresentasikan karakter kuliner Indonesia — sederhana, pedas, kreatif, dan bisa diterima di semua lapisan masyarakat.

Ia lahir dari situasi ekonomi, tapi berkembang jadi tren budaya,” ujar Chef Renata Wulandari, pakar kuliner dari Jakarta Culinary Institute.

Renata menambahkan bahwa dengan kemasan dan branding yang menarik, telur geprek bahkan berpotensi menembus pasar internasional, terutama di kalangan diaspora Indonesia yang merindukan cita rasa rumahan.

Fenomena telur geprek membuktikan bahwa kreativitas dalam dunia kuliner tak selalu membutuhkan bahan mahal atau teknik rumit.

Dari sebuah telur goreng biasa, lahir inovasi kuliner yang digemari jutaan orang.

Kini, di berbagai kota besar, aroma sambal bawang dan telur goreng terasa semakin akrab di sudut-sudut jalan.

Warung-warung dengan papan bertuliskan “Telur Geprek Pedas Level 10” tampak selalu ramai, menjadi saksi bagaimana ide sederhana bisa tumbuh menjadi tren besar.

Sebagaimana kata pepatah lama, “Di tangan orang kreatif, yang sederhana pun bisa luar biasa.” Dan telur geprek adalah buktinya — makanan rakyat yang kini naik kelas menjadi simbol kehangatan, kelezatan, dan semangat inovasi khas Indonesia.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: