Iklan BANNER GRANDFONDO
Iklan Astra Motor

Bihun Kari, Perpaduan Cita Rasa Nusantara dan Asia yang Kian Digemari

Bihun Kari, Perpaduan Cita Rasa Nusantara dan Asia yang Kian Digemari

Lembutnya bihun, kaya rempah kari sensasi rasa yang bikin nagih-Fhoto: Istimewa-

Produk ini ditargetkan untuk konsumen yang ingin menikmati rasa kari autentik tanpa harus repot memasak lama.

Dari sisi bisnis, bihun kari memiliki prospek cerah. Menurut data dari Asosiasi Kuliner Indonesia (AKI), permintaan terhadap makanan berbasis bihun dan mi meningkat hingga 25 persen selama dua tahun terakhir.

Hidangan dengan cita rasa rempah yang kuat disebut memiliki nilai jual tinggi karena sesuai dengan selera masyarakat Indonesia.

“Bihun kari bisa dikembangkan menjadi produk unggulan daerah. Dengan bahan lokal seperti santan kelapa, daun jeruk, dan rempah-rempah, biaya produksi tetap terjangkau, tetapi rasa yang dihasilkan sangat istimewa,” jelas Ketua AKI, Rudi Santoso.

Beberapa daerah bahkan mulai menjadikan bihun kari sebagai menu khas. Di Medan, misalnya, banyak rumah makan yang memadukan bihun kari dengan daging sapi dan acar timun.

Sementara di Palembang, kuahnya dibuat lebih kental dan gurih, mengikuti selera lokal yang menyukai santan pekat.

Lebih dari sekadar makanan, bihun kari menjadi simbol perpaduan budaya kuliner Asia yang harmonis. Ia menyatukan rempah India, teknik masak Melayu, dan sentuhan cita rasa Indonesia dalam satu mangkuk.

“Setiap sendok bihun kari punya cerita — tentang perjalanan rempah, sejarah perdagangan, dan kecintaan masyarakat terhadap rasa,” ujar Chef Ratna menutup pembicaraan.

Dengan aroma menggoda dan rasa yang kaya, bihun kari tak hanya memanjakan lidah, tetapi juga mengingatkan kita bahwa kelezatan sejati sering lahir dari perpaduan dan keberagaman.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Temukan Berita Terkini kami di WhatsApp Channel

Sumber: