Pesan Berantai Ungkap Bentrokan Geng Remaja, Orang Tua Diminta Waspada
Pesan Berantai Ungkap Bentrokan Geng Remaja, Orang Tua Diminta Waspada -Foto:dokumen palpos-
LUBUKLINGGAU, PALPOS.ID - Warga Kelurahan Batu Urip dibuat resah oleh beredarnya informasi berantai mengenai maraknya bentrokan antar kelompok remaja yang sudah terjadi hampir satu bulan terakhir.
Bentrokan tersebut didominasi remaja usia 12 hingga 17 tahun dan kerap berlangsung pada malam hari di beberapa titik rawan.
Dalam pesan berantai yang beredar melalui WhatsApp Group, para orang tua diminta meningkatkan pengawasan terhadap anak, keponakan, atau adik laki-laki mereka guna mencegah keterlibatan dalam aksi tawuran yang semakin meresahkan itu.
Sejumlah lokasi disebut menjadi titik bentrokan, di antaranya, Tebing dekat SDN 40, Area Serba 35, Pemakaman Batu Urip, Hingga depan kantor PDIP/Masjid Al-Fatonah.
BACA JUGA:Pemuda di Lubuklinggau Tikam Tetangganya Hingga Nyaris Tewas, Ini Pemicunya!
Para remaja yang terlibat disebut membawa senjata tajam, seperti pedang, parang, celurit, hingga kayu balok.
Keberadaan senjata ini menambah kekhawatiran warga, mengingat potensi terjadinya luka serius bahkan korban jiwa.
Menurut informasi tersebut, pada malam terakhir sebelum pesan itu beredar, para pelaku sempat dikejar anggota Polsek Lubuklinggau Utara II yang melakukan patroli dan respons cepat atas laporan masyarakat.
Pihak kepolisian disebut terus melakukan pemantauan intensif untuk mencegah bentrokan susulan dan mengamankan para pelaku yang diduga berasal dari beberapa titik di Kelurahan Batu Urip.
BACA JUGA:Suami di Lubuklinggau Tega Siram Istri dengan Air Keras, Ini Pemicunya !
BACA JUGA:Tawuran Pelajar di Lubuklinggau, MAN 2 vs SMK 3: Ini Pemicunya!
Melalui informasi itu, masyarakat diimbau untuk mengawasi waktu bermain anak-anak remaja, memantau pergaulan dan kebiasaan keluar malam dan mencegah anak terlibat dalam kelompok atau geng yang mengarah pada tindakan kriminal.
Kekhawatiran terbesar masyarakat adalah adanya potensi anak-anak mereka menjadi korban ataupun turut terseret dalam aksi gengster, mengingat usia para pelaku sebagian besar masih belia.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


