Ramen Jadi Primadona Kuliner 2025, Kedai-Kedai Baru Bermunculan di Berbagai Kota
Ramen-Fhoto: Istimewa-
PALPOS.ID - Ramen kembali menjadi perbincangan hangat di dunia kuliner Indonesia. Sepanjang tahun 2025, hidangan mi asal Jepang ini mengalami lonjakan popularitas yang signifikan.
Berbagai kota besar, mulai dari Jakarta, Bandung, Surabaya, hingga Makassar, mencatat pertumbuhan jumlah kedai ramen independen maupun waralaba internasional.
Fenomena ini mendorong banyak pelaku usaha kuliner berinovasi untuk menawarkan cita rasa baru yang mampu bersaing di pasar yang semakin kompetitif.
Dalam dua tahun terakhir, tren kuliner Jepang memang mengalami peningkatan, tetapi ramen menjadi menu yang paling mendominasi.
BACA JUGA:Fenomena Pangsit Chili Oil : Cita Rasa Pedas yang Membuat Lidah Bergoyang
BACA JUGA:Otak-otak Chili Oil, Inovasi Kuliner Kekinian yang Jadi Incaran Pecinta Pedas
Sajian kuah hangat dengan topping variatif dianggap mampu memenuhi selera masyarakat Indonesia yang gemar makanan berkuah dan kaya rasa.
Beberapa pelaku industri menyebutkan bahwa ramen kini menempati posisi yang hampir setara dengan bakso atau mie ayam dalam hal popularitas di kalangan anak muda.
Pengamat kuliner dr. Lintang Wiratmaja menilai lonjakan ini tidak lepas dari pergeseran gaya hidup masyarakat urban. “Ramen memenuhi dua kebutuhan: kepraktisan dan pengalaman.
Konsumen modern bukan hanya mencari makanan enak, tetapi juga suasana tempat makan dan nilai estetika. Ramen mudah dikembangkan menjadi produk yang menarik secara visual,” ujarnya.
BACA JUGA:Rawon, Kuliner Legendaris Nusantara yang Terus Memikat Lidah di Tengah Arus Modernisasi
BACA JUGA:Gado-Gado, Kuliner Nusantara yang Kian Mendunia
Selain faktor visual dan rasa, perkembangan media sosial turut memberikan dampak besar. Video-video mukbang, ulasan kuliner, serta konten rekomendasi restoran membuat ramen mudah viral. Hashtag terkait ramen menembus jutaan tontonan di berbagai platform.
Hal ini berkontribusi pada meningkatnya minat masyarakat untuk mencoba berbagai variasi ramen, mulai dari tonkotsu, shoyu, miso, hingga tantanmen dengan tingkat kepedasan ekstrem yang disesuaikan dengan selera lokal.
Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News
Sumber:


