Iklan BANNER GRANDFONDO
Iklan Astra Motor

Ekspor Kopi Sumsel Diprediksi Melejit Jelang Nataru 2025/2026, Karantina Siaga Penuh Percepat Sertifikasi

Ekspor Kopi Sumsel Diprediksi Melejit Jelang Nataru 2025/2026, Karantina Siaga Penuh Percepat Sertifikasi

Ekspor Kopi Sumsel Diprediksi Melejit Jelang Nataru 2025/2026, Karantina Siaga Penuh Percepat Sertifikasi. foto: bambang/palpos.id--

Hal ini disebabkan oleh tingginya permintaan dari berbagai negara terhadap komoditas pertanian dan perkebunan asal Sumatera Selatan.

“Selain kopi, kami juga memprioritaskan komoditas kelapa dan turunannya untuk ekspor. Sedangkan untuk impor, yang biasanya masuk adalah bahan seperti karet olahan dan pakan ternak,” ujarnya.

BACA JUGA:50 Ton Santan Beku Asal Sumsel Siap Diekspor ke China, Balai Karantina Tegaskan Aman dan Layak Konsumsi

BACA JUGA:Gelar Sosialisasi dan Vaksinasi Rabies Gratis, Karantina Sumsel Dukung Target Palembang Bebas Rabies 2025

Ia menegaskan bahwa setiap lalu lintas ekspor wajib dilengkapi dengan sertifikasi karantina, tidak hanya untuk menjaga keamanan hayati, tetapi juga untuk mendukung kelancaran perdagangan internasional serta meningkatkan daya saing produk Sumatera Selatan di pasar global.

Sementara itu, Staf Ahli Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan Sumsel, Deva, yang didampingi Staf Gubernur Sumsel Jason Gunawan, menilai bahwa peran karantina sangat strategis dalam menjaga mutu dan keamanan pangan daerah.

“Karantina menjadi garda terdepan dalam memastikan semua komoditas yang diekspor berada dalam kondisi sehat, aman, dan memenuhi standar negara tujuan,” kata Deva.

Lebih lanjut, ia menyebutkan bahwa Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan tengah fokus pada hilirisasi ekspor dan impor, salah satunya melalui percepatan realisasi proyek Pelabuhan Tanjung Carat.

BACA JUGA:Balai Karantina Sumsel Kawal 19 Ton Kopi Tembus Pasar Malaysia: Kualitas Ekspor Sesuai Standar Internasional

BACA JUGA:Balai Karantina Sumsel Sertifikasi 11 Ton Udang Black Tiger Senilai Rp2 Miliar untuk Diekspor ke Jepang  

Kehadiran pelabuhan tersebut diharapkan mampu menjadi pusat ekspor satu pintu (single gateway) untuk seluruh komoditas unggulan daerah.

“Harapan kami, dengan beroperasinya Pelabuhan Tanjung Carat, seluruh transaksi perdagangan Sumsel bisa lebih efisien, meningkatkan kualitas produk ekspor, serta menekan risiko kontaminasi penyakit pada komoditas,” jelasnya.

Sinyal Positif Perekonomian Daerah

Peningkatan ekspor kopi Sumsel ini menjadi sinyal positif bagi perekonomian daerah. 

Selain mendorong nilai ekspor nonmigas, hal ini juga berpotensi meningkatkan kesejahteraan petani kopi di wilayah Lahat, Pagaralam, Muara Enim, dan Ogan Komering Ulu (OKU) yang selama ini menjadi sentra produksi kopi utama di Sumatera Selatan.

BACA JUGA:Balai Karantina Sumsel Fasilitasi Ekspor 32 Ton Paha Kodok ke Prancis, Perluas Akses Pasar Global

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Sumber: palpos.disway.id