Pengembang Indonesia Lampung Dorong Iklim Investasi Perumahan Lewat Konsolidasi Bersama Stakeholder

Dari unsur pemerintah dan lembaga keuangan, tampak Kepala OJK Lampung Otto Fitriandy, notaris, serta perwakilan perbankan Himbara, di antaranya Branch Manager BTN, BTN Syariah, Bank Mega Syariah, BPR Swadaya, hingga pemilik toko material dan vendor konstruksi.

Target Ambisius Rumah Subsidi di Lampung

Dalam pemaparannya, Ovan Visioner menjelaskan bahwa secara nasional, kuota rumah subsidi mencapai sekitar 350 ribu unit, dengan realisasi saat ini sekitar 200 ribu unit. 

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Wacana Pembentukan Kabupaten Muba Timur Lengkapi Berkas Administrasi

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Wacana Pembentukan Kabupaten Banyuasin Timur Masuk Daftar Evaluasi Nasiona

Untuk Provinsi Lampung sendiri, PI Lampung mencatat realisasi sekitar 500 unit rumah subsidi sepanjang tahun ini.

Namun, ke depan, target tersebut akan ditingkatkan secara signifikan.

“Insyaallah tahun 2026 kami menargetkan pembangunan 2.000 hingga 3.000 unit rumah subsidi, ditambah pengembangan rumah komersial. Target ini realistis karena satu developer bisa mengelola beberapa lokasi sekaligus,” jelasnya.

Ia menekankan bahwa sektor perumahan memiliki multiplier effect yang sangat besar, melibatkan sedikitnya 185 stakeholder pendukung, mulai dari arsitek, tenaga ukur, pekerja bangunan, vendor material, hingga pelaku UMKM.

“Program perumahan bukan sekadar membangun rumah. Ini tentang mengurangi pengangguran, menggerakkan ekonomi, dan membangun peradaban. Dari rumah lahir cinta untuk keluarga, kebermanfaatan bagi Lampung, Indonesia, bahkan dunia,” tegas Ovan.

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Wacana Pembentukan Tiga Kabupaten Baru Strategis Perkuat Ekonomi Lokal

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Sumatera Selatan: Wacana Pembentukan Kabupaten Pantai Timur Siap Catat Sejarah Baru

Kinerja PI Lampung 2025: Pertumbuhan Paling Progresif

Pada kesempatan tersebut, Ovan juga memaparkan kinerja DPD Pengembang Indonesia Lampung sepanjang tahun 2025. 

Ia menyebut, dalam kurun waktu satu tahun terakhir, PI Lampung mencatat pertumbuhan kepengurusan dan keanggotaan yang paling progresif sepanjang sejarah organisasi.

“Awalnya hanya 36 anggota aktif. Tahun depan, Insyaallah akan bertambah hingga tiga kali lipat. Ini menunjukkan kepercayaan yang semakin kuat bahwa Pengembang Indonesia Lampung adalah rumah besar bagi pengembang visioner,” ungkapnya.

PI Lampung juga telah menjalankan berbagai program strategis, antara lain silaturahmi dan kunjungan ke sejumlah perbankan seperti BTN, BTN Syariah, BRI, Bank Mega Syariah, BPR Eka, BPR Swadaya, dan BPR Dana Master, yang dilanjutkan dengan penandatanganan MoU dan PKS.

Sumber: berbagai sumber