Mahasiswa PEM Akamigas asal Prabumulih Terancam DO

Mahasiswa PEM Akamigas asal Prabumulih Terancam DO

--

PRABUMULIH, PALPOS.ID - Puluhan mahasiswa PEM Akamigas angkatan ke II asal Kota Prabumulih yang menerima beasiswa dari Pemerintah Kota (Pemkot) Prabumulih, terancam Drop Out (DO) dari kampus tempat mereka mengenyam pendidikan.

Pasalnya, puluhan mahasiswa tersebut belum membayar uang kuliah terhitung semenjak semester 2, 3 dan 4. Hal itu terungkap dalam rapat koordinasi membahas beasiswa mahasiswa PEM Akamigas, di ruang rapat DPRD Kota Prabumulih, Kamis (8/9).

Sri Djumiati salah satu orang tua mahasiswa PEM Akamigas mengatakan, pihaknya sengaja ikut dalam rapat koordinasi tersebut untuk mempertanyakan kejelasan masalah pembayaran beasiswa anak-anak mereka yang sampai saat ini belum juga dibayar oleh Pemkot Prabumulih kepada pihak PEM Akamigas. “Untuk sementara ini tersendat (pembayaran uang kuliah),” ungkap Sri Djumiati ketika diwawancarai usai mengikuti rapat koordinasi tersebut.

 

Dikatakan Sri, pada saat penerimaan mahasiswa PEM Akamigas Pemkot Prabumulih berjanji memberi beasiswa. “Dan janji pemerintah kemarin mulai dari bulan empat itu dibayarkan 100 persen, kenyataan sampai sekarang belum,” ujarnya.

 

Akibat belum dibayarnya biaya kuliah tersebut sambung Sri, anak-anak mahasiswa PEM Akamigas asal Prabumulih mengalami depresi dan minder. “Secara psikis mereka itu mengalami keminderan, dalam arti untuk belajar saja mereka sudah dikucilkan sama mahasiswa lain karena mereka tidak dianggap karena belum bayar,” tuturnya.

 

“Mereka itu tetap belajar tapi dianggap tidak belajar, karena tidak menandatangani absen kehadiran. Nunggaknya sudah mulai dari semester 2, 3 dan 3 serta 5,” imbuhnya.

 

Sementara orang tua mahasiswa lainnya, Budiyono menuturkan, saat ini anak-anak mahasiswa PEM Akamigas asal Kota Prabumulih tersebut terancam di DO. “Kalau sampai bulan 10 ini belum juga di bayarkan, mereka terancam di DO,” kata Budi.

 

Karena itulah, Budiyono berharap agar pemerintah segera merealisasikan pembayaran uang kuliah mahasiswa PEM Akamigas asal kota Prabumulih tersebut. “Kami harap persoalan ini segera diselesaikan,” harapnya.

 

Terpisah, Ketua DPRD Prabumulih, Sutarno SE didampingi Wakil Ketua I H Ahmad Palo SE menuturkan, persoalan beasiswa mahasiswa tersebut telah selesai. Dimana berdasarkan hasil rapat bersama Wali mahasiswa dan TAPD dan Banggar, telah disepakati bahwa akan dianggarkan.

 

Anggaran yang bakal disiapkan sambung Sutarno, 100 persen untuk pembayaran iuran gelombang pertama dan 100 persen untuk mahasiswa gelombang kedua. 

 

"Untuk iuran semester tahun depan sudah dibahas di KUA PPAS sebesar Rp4 miliaran lebih dan semester sebelumnya yang masih terhutang akan dianggarkan melalui Perkada sebesar 100 persen," jelasnya sembari mengaku payung hukumnya berpatokan dengan Permendagri nomor 77 tentang penganggaran hibah.

 

Sedangkan, Sekda kota Prabumulih, H Elman ST menegaskan sebenarnya tidak ada permasalahan terkait beasiswa itu. "Yang penting dasar hukumnya pas dan segera kita perbaiki sehingga anak-anak kita kedepannya bisa belajar dengan tenang," jelasnya.

 

Elman pun tak menapik, ada 2 MoU antara Pemkot dan orang tua siswa PEM Akamigas. MoU pertama akan dibiayai 100 persen dan MoU kedua 25 persen. "Hasil rapat tadi finalnya ada kesepakatan dan akan dianggarkan sesuai dengan perhitungan (100 persen, red). Sedangkan untuk tahun 2023 tidak ada masalah karena akan dianggarkan di APBD 2023," jelasnya.

 

Disinggung para orang tua mengeluhkan anaknya terancam dipulangkan? Elman menegaskan hal itu kalau tidak dibayarkan tapi nanti pihaknya akan mengirim surat ke PEM Akamigas bahwa sudah dianggarkan dan hal itu akan menjadi sebagai bahan acuan mereka memang benar iuran semester siswa disana sudah dianggarkan. 

 

Untuk diketahui, Pemkot Prabumulih mengirimkan putra-putri asal kota Prabumulih untuk menempuh pendidikan dengan beasiswa dari Pemkot Prabumulih ke PEM Akamigas. Ada dua gelombang, gelombang pertama terdiri dari 25 orang dan gelombang kedua terdiri dari 25 orang. 

Adapun tujuan awal dikirim mahasiswa tersebut, mengingat Prabumulkidibangunkan PEM Akamigas dan mahasiswa yang dikirim merupakan mahasiswa pencetus. Namun seiring perkembangan, terjadi wabah covid-19 sehingga rencana pembangunan PEM Akamigas di Kota Prabumulih tertunda hingga waktu tak ditentukan, sementara mahasiswa sudah terlanjur dikirim. (febi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: