FKM Unsri Ajak Seluruh Elemen Aktif Perangi Stunting

FKM Unsri Ajak Seluruh Elemen Aktif Perangi Stunting

Para peserta Focus Group Discussion (FGD) Penyamaan Persepsi dan Orientasi Kader di Tingkat Kabupaten Ogan Ilir dalam Pencegahan Stunting.---Foto: Wahyu Akbar FKM Unsri

INDRALAYA, PALPOS. ID – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Sriwijaya mengajak seluruh elemen bangsa untuk terlibat dan berperan aktif dalam memerangi stunting. Hal ini disampaikan Dekan FKM Unsri Dr. Misnaniarti, S.KM, M.KM dalam Focus Group Discussion (FGD) Penyamaan Persepsi dan Orientasi Kader di Tingkat Kabupaten Ogan Ilir dalam Pencegahan Stunting.

Acara berlangsung di Ilaya Hotel dan Resort, Indralaya Ogan Ilir, Senin (24/10), dan dibuka secara resmi oleh Bupati Ogan Ilir yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Pemerintahan Drs. H. Abdul Rahman Rosyidi, MM., MBA.

“Upaya pencegahan dan penurunan angka stunting bukan hanya menjadi urusan pemerintah semata. Seluruh elemen bangsa, baik itu masyarakat, akademisi, pengusaha serta media harus terlibat dan berperan aktif dalam memerangi stunting,” kata Misnaniarti didampingi Ketua Tim Pelaksana Kegiatan Dr.rer. med. H. Hamzah Hasyim, S.KM.,M.KM. 


Dekan FKM Unsri Dr. Misnaniarti, S.KM, M.KM saat memberikan sambutan.---Foto: Wahyu Akbar FKM Unsri

Berdasarkan hasil Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) tahun 2021, diketahui angka stunting di Sumatera Selatan masih cukup tinggi yaitu berada di angka 24,8% dan di Kabupaten Ogan Ilir 29%. Sesuai target yang ditetapkan angka ini harus turun setidaknya 14%.  

“Masih tingginya angka stunting inilah yang menjadi dasar kegiatan ini, sebagai bentuk kontribusi langsung dari Perguruan Tinggi yang ada di Sumsel,” kata Misnaniarti  sembari menambahkan, kegiatan ini merupakan kerjasama Unsri dengan Ditjendikti, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi serta BKKBN pusat.

Pada kesempatan itu Misnaniarti juga mengingatkan komitmen OPD (Organisasi Perangkat Daerah) untuk terlibat aktif dalam percepatan penurunan stunting sesuai 5 pilar yang menjadi aksi bersama dan terobosan untuk penurunan stunting.

Kelima pilar tersebut adalah komitmen dan visi pimpinan nasional dan  daerah, kampanye dengan fokus pada pemahaman, perubahan perilaku, komitmen politik dan akuntabilitas serta konvergensi, koordinasi dan konsolidasi program nasional, daerah dan masyarakat. Selain itu mendorong kebijakan keamanan nutrisi makanan (nutritional food security) serta pemantauan dan evaluasi.


Foto: Wahyu Akbar FKM Unsri

Sementara itu Staf Ahli Bidang Pemerintahan Hukum dan Politik Pemerintahan Kabupaten Ogan Ilir Drs. H. Abdul Rahman Rosyidi, MM., MBA dalam sambutannya meminta pejabat Dinas-dinas yang ada di Ogan Ilir, Kader Posyandu, Bidan Desa dan Kader Pembangungan Masyarakat perwakilan dari 10 desa yang ada di Kabupaten Ogan Ilir agar menghimbau para orangtua di desa masing – masing khususnya orangtua laki-laki untuk lebih mementingkan membeli daging, telur, susu dan sayur.

“Utamakan untuk membeli daging, telur, susu dan sayur demi kebutuhan protein dan tumbuh kembang anak. Jangan lebih memilih untuk membeli rokok, ingatlah bahaya dan dampaknya terhadap ibu hamil. Ini juga untuk  mencegah terjadinya stunting pada anak,” kata Abdul Rahman.(rls)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: rilis pers