Benarkah Patah Hati Bisa Bikin Sakit Jantung? Berikut Faktanya

Benarkah Patah Hati Bisa Bikin Sakit Jantung? Berikut Faktanya

--

PALEMBANG, PALPOS.ID - Jantung merupakan salah satu organ tubuh manusia yang berongga serta berotot dan memiliki peran penting dalam tubuh manusia yaitu sebagai sistem peredaran darah manusia karena Jantung memompa darah ke seluruh tubuh manusia.

Jantung mengendalikan seluruh kegiatan peredaran darah dengan salurannya adalah pembuluh darah. Sehingga jika pembuluh darah mengalami gangguan/kerusakan seperti penyumbatan maka akan terjadinya penyakit pada jantung.

Penyakit jantung adalah keadaan ketika jantung mengalami gangguan/permasalahan sehingga fungsi jantung mengalami penurunan yang disebabkan karena otot jantung yang mengalami kekurangan akan darah karena terjadinya penyumbatan atau penyempitan pada pembuluh darah koroner akibat adanya kerusakan di lapisan dinding pembuluh darah (aterosklerosis).

Lantas, apakah patah hati bisa menyebabkan penyakit jantung?

Ternyata orang yang sedang patah hati, baik karena diputusin, diselingkuhin, dikecewakan, ditinggalkan ataupun mendengar kabar duka ternyata tak hanya membuat seorang penderitanya mengalami keretakan pada rohaninya tetapi juga dapat mengganggu kesehatan fisiknya yaitu dapat menyebabkan seorang penderita terkena penyakit jantung dan beresiko paling fatal yaitu kematian walaupun itu dalam persentase yang kecil sekitar 2% saja.

Penyakit ini biasa dikenal sebagai sindrom patah hati karena terjadi ketika seseorang sedang mengalami patah hati yang berujung terkena penyakit jantung.

Istilah medis dari sindrom patah hati ini adalah "Takotsubo Kardiomiopati". Takotsubo Kardiomiopati merupakan keadaan ketika otot jantung mengalami kerusakan akibat terjadinya depresi yang berlebihan walaupun belum diketahui secara pasti apa penyebabnya tetapi kejadian penyakit jantung meningkat ketika terjadinya keadaan depresi yang berlebihan pada seseorang.

Adapun alur sindrom patah hati ini menurut dr. Ekida Rehan Firmansyah dalam postingan media sosial Ig nya  @ekidarehanf menjelaskan bahwa alur sindrom patah hati ini adalah sebagai berikut:

Stress yang berlebihan > terjadinya peningkatan pada "hormon katekolamin" > dan berakhir ketika otot jantung mengalami kerusakan. 

Selain itu, penyakit jantung ini dapat dipicu oleh rendahnya "hormon Estrogen" yang dimiliki.

Adapun gejala yang dirasakan mirip seperti serangan jantung yaitu: nyeri (di dada, leher, punggung dan lengan), detak jantung abnormal, sesak napas dan pingsan.

Tetapi jangan panik karena keadaan ini hanya terjadi secara sementara dan bisa pulih kembali ketika mendapatkan penanganan yang tepat dan kejadian ini besar terjadinya pada wanita yang berada di usia 60 tahun ke atas atau wanita yang telah mengalami menopause. Hal ini dikarenakan pada wanita yang telah menopause mengalami kekurangan pada hormon estrogen yang dapat berfungsi sebagai pelindung jantung. 

Tetapi pada laki-laki lebih sering menyebabkan kematian sebesar 3x lipat dari pada wanita. 

Jadi itulah penjelasan mengenai sindrom patah hati ini. Upaya yang dapat kita lakukan untuk menghindari penyakit jantung ini adalah dengan menghindari depresi yang berlebihan. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: