Antisipasi Bentrok Meluas, Lakukan Upaya Preemtif dan Preventif

Antisipasi Bentrok Meluas, Lakukan Upaya Preemtif dan Preventif

Kasi Intel Dakim Mahcmudi -Foto : Febi-PALPOS.ID

MUARA ENIM, PALPOS.ID  - Antisipasi meluasnya bentrok antara pekerja dari Indonesia dengan Tenaga Kerja Asing (TKA) asal China, Polres Muara Enim akan intensifkan upaya preemtif dan preventif serta menyambangi perusahaan-perusahaan yang memperkerjakan TKA asal China.

Menurut Kapolres Muara Enim AKBP Andi Supriadi, untuk mengantisipasi meluasnya kejadian Bentrokan di PT GNI Morowali Utara, pihaknya akan mengintensifkan upaya preemtif dan preventif dengan selalu melakukan penggalangan kepada pihak perusahaan yang memperkerjakan orang asing, dan saling berkoordinasi dengan Tim Pora (Pengawasan Orang Asing) Imigrasi untuk saling aktif  sambang ke perusahaan untuk memberikan himbauan - himbauan bilamana kalau ada permasalahan karyawan lokal dengan TKA.

"Kami nanti akan meminta kepada perusahaan-perusahaan untuk segera melaporkan kepada Tim Pora dan Kepolisian jika ada permasalahan sehingga bisa diambil langkah - langkah nyata untuk meminimalkan permasalahan," ujar Andi, Rabu (18/1).

Kepala Imigrasi Kelas II Non TPI Muara Enim Misnan SH melalui Kasi Intel Dakim Mahcmudi mengatakan bahwa hingga per 18 Januari 2023, jumlah Tenaga Kerja Asing (TKA) yang terdata melalui Imigrasi Kelas II Non TPI Muara Enim sebanyak 682 orang, dimana sekitar 70 persen didominasi TKA asal China. Mereka banyak berkerja di pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

Sementara itu Humas PLTU Sumsel 8 Tito Fransisco mengatakan bahwa setelah insiden bentrokan tersebut, pimpinan langsung berkoordinasi dan dengan semua pihak terkait terutama kepada perusahaan dan para TKA asal China untuk selalu menjaga komunikasi. Karena salah satu penyebab bentrokan tersebut akibat salah paham dan kurang komunikasi.

Untuk saat ini, kebenaran di PLTU Sumsel 8 TKA asal China sudah sedikit karena pekerjaan PLTU sudah hampir selesai sekitar 98 persen. Apalagi mendekati Imlek, para TKA asal China sudah banyak yang kembali ke negaranya. "Saya kurang tahu mereka pulang apa karena Imlek atau karena sudah habis kontraknya," ujar Tito.

Masih dikatakan Tito, atas kejadian tersebut, para pimpinannya sudah melakukan pengarahan ketika kegiatan upacara K3 yang intinya untuk selalu menjaga komunikasi dan koordinasi yang baik. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan tim pora, kepolisian dan Disnaker untuk antisipasi dan mencari solusi yang terbaik menjaga kondusifitas di PLTU Sumsel 8. "Mudah-mudahan kedepan kejadian tersebut tidak berimbas kepada mereka," harap Tito.

Seperti pemberitaan diberbagai media bahwa telah terjadi bentrok antar pekerja tambang terjadi di Morowali Utara, Sulawesi Tengah (Sulteng). Akibatnya, dua orang dilaporkan tewas dan sebanyak 9 orang lainnya mengalami luka-luka.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: