Status Perawat Potong Jari Bayi Dinonaktifkan Sementara, Ini Kata Dirut RS Muhammadiyah Palembang!

Status Perawat Potong Jari Bayi Dinonaktifkan Sementara, Ini Kata Dirut RS Muhammadiyah Palembang!

Direktur Utama RSU Mumammadiyah Palembang, Rizal Daulay saat diwawancari Palpos.id, Selasa 7 Februari 2023.-Palpos.id-

PALEMBANG, PALPOS.ID – Seorang bayi bernama Ariska Arumi (7 Bulan) merupakan korban jari terpotong.

Hal itu terjadi saat akan melepaskan infus oleh salah seorang perawat senior di Rumah Sakit Umum atau RSU Muhammadiyah Palembang.

Kini kondisi Arumi mulai membaik. Pasalnya usai kejadian pihak RS langsung sigap mengambil tindakan untuk mempertanggungjawabkan keteledoran perawat tersebut.

Dalam hal ini, Rizal Daulay selaku Direktur Utama RSU Muhammadiyah Palembang menerangkan, jika untuk sekarang tinggal menunggu perkembangan hasil operasi penyambungan jari Arumi.

BACA JUGA:Astaga, Bayi di Palembang Terpotong Jari Kelingking Saat Dirawat di Rumah Sakit, Begini Kronologisnya...

BACA JUGA:Kunjungi Arumi Korban Jari Terpotong di RSU Muhammadiyah, Wawako Palembang Akan Lakukan Ini...

“Terkait kejadian jari bayi terputus kemarin sudah kita lakukan operasi, sekarang tinggal menunggu hasil bagaimana perkembangan selanjutnya,” terangnya saat diwawancari langsung di RSU Muhammadiyah Palembang, Selasa 7 Februari 2023.

Rizal mengatakan, jika tindakan operasi dilakukan setelah setengah jam dari kejadian tersebut.

“Operasi tersebut dilakukan untuk penyambungan kembali jari yang terputus, dan kita lihat dulu perkembangannya baru bisa tahu apakah nanti jarinya bisa berfungsi lagi atau tidak,” katanya.

Rizal menjelaskan, pihak RS Muhammadiyah memberikan sikap tegas terhadap perawat yang bersangkutan yakni untuk sementara status sebagai perawat dinon-aktifkan.

BACA JUGA:Ibu Hamil hingga Melahirkan Serta Bayinya Masuk Tanggungan BPJS Kesehatan, Dasarnya Permenkes No 03 Tahun 2023

BACA JUGA:Sindikat Jual Beli Bayi Beraksi dan Manfaatkan Grup WA, Emak-emak Harus Waspada Ya!

“Tindakan untuk perawat, kami dari manajemen bersikap tegas karena memang ini suatu kondisi yang membuat tidak nyaman dari semua pihak. 

Jadi terkait dengan jobdesknya kita alih fungsikan bukan sebagai perawat sementara ini, sambil menunggu proses selanjutnya,” tukasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: