Cegah Banjir, Masyarakat Rela Hibahkan Tanahnya Untuk Dijadikan Kolam Retensi di Tiga Daerah Ini...

Cegah Banjir, Masyarakat Rela Hibahkan Tanahnya Untuk Dijadikan Kolam Retensi di Tiga Daerah Ini...

Kepala Dinas PUPR Kota Palembang, Ahmad Bastari Yusak.--Foto : Tia

Palembang, PALPOS.ID – Banjir di Kota Palembang masih terus terjadi apalagi saat hujan deras melanda, hal ini terjadi akibat masih kurangnya resapan air.

Dalam hal ini Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang atau PUPR, Ahmad Bastari Yusak mengatakan jika pihaknya telah mengadakan sosialisasi guna memberikan pengetahuan terhadap masyarakat sekaligus mengajak masyarakat untuk menanggulangi masalah banjir.

“Kita ingin mengajak masyarakat untuk bekerjasama menanggulangi masalah banjir di Palembang ya, makanya kita kemarin melakukan sosialisasi,” katanya pada, Kamis 16 Februari 2023.

Bastari menjelaskan, jika di Palembang masih kurang kolam retensi untuk menampung air yang dihasilkan dari rumah-rumah warga.

BACA JUGA:Museum AK Gani di Palembang Butuh Perhatian, Ini Harapan Pengurus ke Pemerintah..

“Kolam Retensi di Palembang ini masih kurang dan saluran air di rumah-rumah warga juga banyak yang tersumbat, itu karena paritnya jarang dibersihkan dari pembuangan mereka itu sendiri,” jelasnya.

Lanjut Bastari, saluran air yang tersumbat itulah membuat air tergenang dan akibatnya banjir makin menjadi.

“Tujuan sosialisasi itu juga sebenarnya untuk mengajak warga Palembang agar lebih sering membersihkan lingkungan terutama parit atau saluran air dari sampah dan gundukan tanah yang menyumbat,” lanjutnya.

Kendati demikian, Dinas PUPR telah berhasil membongkar ratusan bangunan liar yang menutup drainase atau saluran air.

BACA JUGA:Palembang Kekurangan Kolam Retensi, Segini Kebutuhannya Biar Nggak Banjir Lagi…

“Jadi sudah ada 300 tempat yang kita bongkar ya, seperti tempat usaha, jalan, serta kandang ayam dan kambing,” imbuhnya.

Bastari mengungkapkan, setelah pembongkaran tersebut titik banjir di Kota Palembang sedikit berkurang.

“Tadinya ada 15 titik di Kota Palembang yang selalu terendam banjir, tapi sekarang menjadi 12 titik,” ungkapnya.

Selain itu, Bastari juga membeberkan jika ada masyarakat yang telah menghibahkan tanahnya untuk dijadikan kolam retensi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: