Dinas PU Perkim Bedah 271 Unit RTLH di Lubuk Batang

 Dinas PU Perkim Bedah 271 Unit RTLH di Lubuk Batang

Kadin PU Perkim, Ulia Mahdi saat menyerahkan secara simbolis bantuan bedah rumah di Kecamatan Lubuk Batang.Foto:Eco/Palpos.Id--

BATURAJA, PALPOS.ID- Dinas Pekerjaan Umum Perumahan dan Kawasan Permukiman (PU Perkim) Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) menyerahkan secara simbolis bantuan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) kepada masyarakat di Kecamatan Lubuk Batang.

Bantuan itu diserahkan secara langsung oleh Kepala Dinas Perkim Ir Ulia Mahdi, Selasa (28/2), di Aula Kecamatan Lubuk Batang.

Menurut Kepala Dinas PU Perkim Ulia Mahdi, bahwa RTLH merupakan program Dinas PU Perkim yang telah lama dijalankan di Kabupaten OKU. Hingga saat ini telah banyak rumah masyarakat OKU yang mendapat program tersebut.

“Nah, kali ini kita menyerahkan secara simbolis bantuan program RTLH ini kepada masyarakat OKU yang berada di wilayah Kecamatan Lubuk Batang. Sebelumnya kita telah menyerahkan juga bantuan serupa di wilayah Kecamatan Semidang Aji, Pengandonan, dan Kedaton Peninjauan Raya,” ujar Ulia.

BACA JUGA:Pj Bupati Minta Warganya Agar Jangan Membakar Lahan Sembarangan

Masih menurut Ulia, untuk di wilayah Lubuk Batang pihaknya telah merenovasi sebanyak 271 unit rumah warga yang dinilai tidak layak huni. Renovasi dilakukan menggunakan dana dari pusat.

“Untuk di Kecamatan Lubuk Batang ini ada 271 unit rumah. Semuanya menggunakan dana APBN tahun 2022 dan saat ini telah selesai direnovasi,” kata dia.

BACA JUGA:Mahkamah Agung Vonis Dodi Reza Alex 6 Tahun Penjara, Ini Kata Jubir KPK...

Dijelaskannya, untuk 1 unit rumah yang direnovasi dalam program RTLH, pihaknya menggelontorkan anggaran sebesar Rp17.500.000 untuk 1 unit rumah. Dan sepanjang tahun 2022 pihaknya telah merenovasi ratusan rumah di OKU.

BACA JUGA:Rakor Disnaker Kabupaten Kota se-Sumsel, Ini Pesan Wamenaker RI...

“Besaran biayanya Rp17.500.000 per unit untuk tahun 2022. Namun di tahun 2023 ini ada kenaikan sebesar Rp2.500.000 sehingga total biaya untuk 1 unit rumah menjadi Rp20.000.000 per unitnya. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan harga material bangunan,” pungkasnya. *

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: