Ini Dampak Buruk Dari Makan Dan Minum Secara Berlebih-lebihan Ketika Berpuasa

Ini Dampak Buruk Dari Makan Dan Minum Secara Berlebih-lebihan Ketika Berpuasa

Ketua MUI Ogan Ilir Nurhasa-Foto : Isro-PALPOS.ID

INDRALAYA,PALPOS.ID - Pada Hakikatnya puasa Ramadhan mengajarkan untuk menjadi orang yang bersabar.

Bersabar dalam artian yang mendalam adalah dalam konteks untuk mengendalikan hawa nafsu.

Demikian dikatakan ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Ogan Ilir Nurhasan kepada Palpos.id. Kamis, 6 April 2023.

Dia menjelaskan, berpuasa tidak hanya menahan diri dari apa yang membatalkan puasa, ataupun yang membatalkan pahala puasa, tetapi lebih dimaknai sebagai mengendalikan hawa nafsu.

"Maka dalam konteks ini kita makan dan minum dalam menjalani ibadah puasa baik itu sahur ataupun berbuka, tidak boleh kita berlebih-lebihan dalam makan dan minum," ucapnya.

Karena, kata Nurhasa  kalu itu dilakukan, maka secara otomatis apa yang kita lakukan itu adalah puasa dengan rasa dendam.

"Jadi ingin melakukannya dan ingin membalas yang tidak kita bisa lakukan pada waktunya atau pada saat berpuasa," pesanya.

Tapi sambungnya, jika puasa itu diartikan  bimbingan dalam mengendalikan hawa nafsu maka akan membuahkan hasil dalam pribadi kita dalam mengendalikan makan dan minum secara sederhana sesuai kapasitas yang ada dalam tubuh kita.

"Apabila makan dan minum itu dilakukan secara berlebihan, akan mengganggu aktifitas berikutnya. Seperti halnya salat akan menjadi malas, dan ke khusukan dalam beribadah akan terganggu," diingatkanya.

Untuk itu dirinya mengajak, agar belajar sederhana dan mengonsumsi makanan tidak secara berlebihan pada saat puasa karena pada hakikatnya seseorang yang berpuasa dilatih untuk tidak bertindak secara berlebih-lebihan.

Disisi lain, secara jasmaniah, kata Ketua MUI OI tersebut tubuh kita juga tidak akan bersahabat. Sehingga kadangkala hal tersebutlah yang justru membuat seseorang sakit karena berpuasa.

"Berlebihan tidak boleh, sebalinya juga kekurangan juga tidak di anjurkan. Dalam konteks ini makanlah jangan sampai kekenyangan dan makanlah jangan sampai kelaparan," harap dia.

Jika hal itu yang dilakukan, lanjutnya katanya maka Inshaa Allah puasa yang dilakukan itu adalah puasa yang mendatangkan kesehatan bukan puasa yang mendatangkan penyakit.

"Dalam hal yang lain puasa Rahadhan juga mengajarkan kita dalam disiplin waktu. Mulai dari waktu sahur hingga pada waktu berbuka sesuai dengan syariat islam yang tidak boleh berlebih-lebihan," jelasnya.

Selanjutnya, di bulan Suci Ramadhan juga di ajarkan untuk perduli. Oleh karenanya daripada berlaku berlebih-lebihan maka lebih baik kita berbagi kepada sesama. Hal tersebut sangat di anjurkan.

"Daripada melakukan hal yang berlebihan dan itu merupakan bisikan setan yang kita kenal istilahnya mubazir atau musripun (orang-orang yang melakukan tindakan berlebih-lebihan) maka lebih baik kita bersedekah atau berbagi," pesanya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: palpos.id