Sejarah Kota Sengkang Kabupaten Wajo, Perempuannya Dikenal Pemberani

Sejarah Kota Sengkang Kabupaten Wajo, Perempuannya Dikenal Pemberani

Melacak Jejak Senjata Tradisional Sulawesi Selatan: Kekayaan Budaya yang Tak Ternilai.-Palpos.id-Foto : Tangkapan layar Youtube @Sedikit Cerita

Kebesaran tanah Wajo pada masa dahulu, termasuk kemajuannya di bidang pemerintahan, kepemimpinan, demokrasi dan jaminan terhadap hak-hak rakyatnya. 

 Berikut fakta unik Kota Sengkang Kabupaten Wajo yang dirangkum dari berbagai sumber:

1. Tidak Mengenal Sistem Kepemimpinan Warisan

 Sejak dulu, leluhur orang Wajo bersepakat untuk tidak menggunakan sistem kepemimpinan yang diwariskan. 

Hal ini tercermin pada prinsip kerajaan yang berbunyi Maradeka To Wajo’e Ade’na Napopuang. 

Artinya orang-orang Wajo itu hidup merdeka, hanya adat atau aturan yang disepakati yang dipertuankan.

2. Makam Nenek Moyang Wali Songo  

Akhir Januari 1989, KH.Abdurrahman Wahid (Gusdur) berangkat ke Wajo untuk berziarah ke makam Sayyid Jamaluddin al Akbari al Husaini yang wafat pada tahun 1310 dan dimakamkan berdampingan dengan Raja Tosora Lamaddusila di Tosora.  

Sayyid Jamaluddin adalah nenek para Wali songo di Jawa. 

Menurut Gus Dur, ia mendapat pesan dari neneknya Hadratus Syekh KH. Hasyim Asy’ari, supaya menziarahi 27 makam  Wali  di Indonesia.  

3. Penghasil Kain Sutra Terbaik

Khazanah kebudayaan di Wajo melahirkan kain sutra Sengkang yang terkenal dengan corak dan kualitas yang istimewa.  

Dahulu, kain sutra hanya boleh dipakai oleh kalangan bangsawan. 

 4. Pahlawan Nasional

Melalui Keppres No.109/TK/1998 tanggal 6 Nopember 1998, Arung La Maddukelleng ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: