Selain Mirip Raja Ampat, Pulau Ekor Tikus di Banyuasin ‘Istana’ Udang

Selain mirip Raja Ampat Papua, Pulau Ekor Tikus di Desa Sungsang II Kabupaten Banyuasin juga tempat habitat udang--
Sejarah atau cerita dahulu tentang suburnya Bumi Sedulang Setudung itu sampai saat ini masih terlihat nyata.
Bupati Askolani menambahkan di Pulau Ekor Tikus merupakan tempat habitatnya udang yang sangat banyak jumlahnya.
Nama Pulau Ekor Tikus dikarenakan bentuknya mirip ekor tikus.
Kini pulau tersebut ditumbuhi Bakau pada tiap sisinya.
Selain itu, akses menuju Pulau Ekor Tikus yang sangat asri tersebut, tidak jauh dari Desa Sungsang II.
Akses menuju Pulau Ekor Tikus ini menawarkan panorama alam yang indah terlebih ketika matahari pagi muncul dan tenggelam jelang senja.
Selain hasil laut yang kaya, Sungsang juga memiliki tradisi menarik yaitu Tradisi Daun Nipah.
Selain menjadi nelayan, masyarakat di sini juga menjual daun nipah.
Tradisi menjual daun nipah ini dilakukan secara turun-termurun.
Harga daun nipah Rp5000/ikat, tetapi jika sudah menjadi kerajinan maka harganya akan berbeda lagi.
Tradisi ini dilakukan agar kerajinan pada daun nipah tidak hilang meskipun sudah diketahui bahwa jaman sekarang tikar dan kerajinan lainnya sudah mulai memudar. ***
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: