Kabupaten Aceh Besar: Eksplorasi Keindahan dan Sejarah yang Menyentuh Hati

Kabupaten Aceh Besar: Eksplorasi Keindahan dan Sejarah yang Menyentuh Hati

Kabupaten Aceh Besar: Eksplorasi Keindahan dan Sejarah yang Menyentuh Hati.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

ACEH BESAR, PALPOS.ID - Kabupaten Aceh Besar: Eksplorasi Keindahan dan Sejarah yang Menyentuh Hati.

Kabupaten Aceh Besar, sebuah daerah yang terletak di pesisir barat Provinsi Aceh, memiliki banyak hal menarik yang layak dijelajahi. Dari pusat produksi tenun khas Aceh hingga situs bersejarah yang memukau, inilah sejumlah fakta menarik yang dapat Anda temukan di Kabupaten Aceh Besar.

1. Rumah Tenun Nyak Mu: Keindahan Kain Tenun Aceh

Rumah Tenun Nyak Mu, yang terletak di Gampong Siem, Mukim Siem, Kecamatan Darussalam, Aceh Besar, adalah pusat produksi tenun khas Aceh. Tempat ini menjadi saksi bisu dari seni tenun Aceh yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Dahlia, pemilik Rumah Tenun Nyak Mu, adalah generasi ketiga penenun songket Aceh yang memimpin usaha ini.

Selama awal pandemi pada tahun 2020, Rumah Tenun Nyak Mu harus menghentikan produksinya selama sekitar enam bulan. Namun, usaha ini bangkit kembali pada awal 2021 dan saat ini melibatkan sepuluh orang anggota kelompok yang bersemangat dalam menenun songket Aceh. Ada sekitar 50 motif songket yang diwarisi dari orangtua Dahlia, dan pembuatan satu helai kain songket membutuhkan waktu sebulan. Produk songket yang dihasilkan oleh kelompok ini menjadi bagian dari Dekranasda Aceh Besar.

 

BACA JUGA:Pesona Keindahan Pantai Lampuuk di Lhoknga, Aceh Besar: Surga Pantai dengan Matahari Terbenam Ajaib

BACA JUGA:Pemandian Air Panas Le Suum Kejaiaban Alam Aceh Besar, Jadi Sorotan Utama Wisatawan



2. Tempat Kelahiran Cut Nyak Dhien: Mengenang Pahlawan Aceh Besar

Cut Nyak Dhien adalah seorang Pahlawan Nasional Indonesia yang berasal dari Aceh Besar. Ia lahir pada tahun 1848 dalam keluarga bangsawan di wilayah VI Mukim. Cut Nyak Dhien adalah seorang pejuang yang gigih melawan Belanda selama Perang Aceh.

Setelah ditangkap oleh tentara Belanda, ia diasingkan ke Sumedang, Jawa Barat, di mana ia akhirnya wafat pada tahun 1908. Rumah yang pernah ditempati oleh Cut Nyak Dhien di Aceh Besar kini menjadi situs bersejarah yang dikenal dengan nama Rumah Cut Nyak Dhien. Situs ini berisi koleksi sejarah Aceh yang dikelola oleh Pemerintah Kabupaten Aceh Besar.

3. Perpustakaan Kuno Tanoh Abee: Harta Karun Pengetahuan

Perpustakaan Tanoh Abee, terletak di Desa Tanoh Abee, merupakan perpustakaan Islam tertua di Asia Tenggara. Dalam kompleks Dayah Tanoh Abee, perpustakaan ini berisi naskah-naskah kuno yang telah dikumpulkan selama berabad-abad. Awalnya dibangun pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda pada abad ke-17, perpustakaan ini menjadi harta karun pengetahuan yang tak ternilai harganya.

Naskah-naskah di perpustakaan ini mencakup berbagai topik, termasuk agama, ilmu pengetahuan, dan sejarah. Perpustakaan Tanoh Abee adalah bukti berharga tentang warisan intelektual Aceh yang kaya.

 

BACA JUGA:Rencana Pembentukan Kabupaten Aceh Raya: Perjuangan untuk Calon Daerah Otonomi Baru

BACA JUGA:Selain Usul Pemekaran 2 Provinsi di Aceh, Kabupaten Aceh Raya Harus Terwujud, Ini Alasannya



4. Masjid Tua Indrapuri: Jejak Islam di Tanah Hindu

Masjid Tua Indrapuri, yang terletak di wilayah yang dulunya merupakan kerajaan Hindu, adalah sebuah situs bersejarah yang menarik. Sultan Iskandar Muda memperkenalkan Islam ke wilayah ini, dan kuil Hindu yang ada kemudian diubah menjadi masjid. Bangunan masjid ini adalah salah satu peninggalan bersejarah yang memengaruhi perubahan budaya dan agama di daerah ini.

Masjid Tua Indrapuri terletak di ketinggian 4,8 meter di atas permukaan laut dan memiliki luas tanah yang besar. Situs ini memberikan wawasan tentang sejarah perubahan agama dan budaya di Aceh Besar.

5. Kuliner Khas Aceh Besar: Kenikmatan Rasa di Lidah Anda

Aceh Besar juga dikenal dengan berbagai hidangan khasnya. Salah satunya adalah Bolu manis ala Aceh, yang dikenal dengan cita rasanya yang unik. Bolu ini hadir dalam berbagai bentuk kreatif, seperti ikan, bunga, atau bintang. Teksturnya yang renyah dengan isi yang lembut dan manis membuatnya menjadi camilan yang sempurna.

Selain itu, Ayam Tangkap adalah makanan khas Aceh Besar yang terbuat dari ayam yang digoreng dengan bumbu dan rempah-rempah khas. Gulai kambing, sie rebuh (daging rebus), dan asam keu eung (asam pedas) juga merupakan hidangan lezat yang dapat Anda nikmati saat mengunjungi daerah ini.

 

BACA JUGA:Pulau Baru di Provinsi Aceh, Miftachuddin Cut Adek: Terbentuk Akibat Gempa Tahun 2004

BACA JUGA:Fakta Menarik Pulau Simeulue Provinsi Aceh, Beruntung Saat Tsunami dan Uang Koin Rp 1000 Tidak Berlaku



6. Wisata Alam: Keindahan Alam Aceh Besar yang Menawan

Aceh Besar adalah surga bagi pecinta alam. Salah satu destinasi wisata terkenalnya adalah Pantai Lhoknga. Selain pemandangan pantai yang indah, Lhoknga juga terkenal dengan lapangan golfnya yang menarik, ombak besar yang cocok untuk berselancar, dan tempat memancing yang seru. Pantai Lhoknga adalah tempat yang sempurna untuk menikmati matahari terbenam yang memukau.

Selain Pantai Lhoknga, masih banyak tempat wisata alam menarik lainnya di Aceh Besar, seperti Pantai Ujong Batee, Air Terjun Kuta Malaka, Pantai Lhok Me, Gunung Seulawah Agam, Cagar Ala Jantho, Taman Hutan Rakyat Po Cut Meurah Intan, dan banyak lagi. Aceh Besar memiliki keindahan alam yang akan memikat hati setiap pengunjungnya.

Dengan kekayaan sejarah, budaya, dan alamnya yang memukau, Kabupaten Aceh Besar adalah destinasi yang layak untuk dieksplorasi. Dari kain tenun tradisional hingga perpustakaan kuno yang berisi pengetahuan kuno, daerah ini menawarkan pengalaman yang mendalam bagi para pelancong.

Rencana Pembentukan Kabupaten Aceh Raya: Perjuangan untuk Calon Daerah Otonomi Baru.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: