Peluncuran Program Pencegahan Stunting di Kota Pagar Alam : Sumatera Selatan Menuju Zero Stunting

Peluncuran Program Pencegahan Stunting di Kota Pagar Alam : Sumatera Selatan Menuju Zero Stunting

Pergantian Penjabat Gubernur Sumatera Selatan: Agus Fatoni Dipindahkan ke Sumatera Utara, Ini Sosok Penggantinya.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

BACA JUGA:Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Sidak Kantor Samsat Palembang, Temukan Hal Ini!

Dia mengingatkan bahwa permasalahan ini dapat berdampak pada menurunnya kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di masa depan, yang dapat menghambat pembangunan jika tidak segera diatasi.

"Bonus demografi di depan mata kita, justru akan menjadi penghambat pembangunan apabila tidak memiliki generasi cerdas yang mampu menjawab tantangan persaingan SDM baik di tingkat lokal, nasional, dan global. Artinya masalah stunting adalah masalah yang sangat penting, masalah besar, masalah bersama, masalah yang menentukan keberlanjutan bangsa dan manusia," ungkapnya.

Kota Pagar Alam di Provinsi Sumsel menjadi sorotan karena memiliki prevalensi stunting terendah, sebesar 11,6 persen.

BACA JUGA:Terdampak Debu Jalan Batubara PT MMJ Penghasilan Kebun Warga Desa Pangkalan Bayat Menurun

BACA JUGA:Dampak Jalan Batubara PT MMJ Kabupaten Muba: Masyarakat Hidup dalam Ancaman Debu Berbahaya

Fatoni memberikan apresiasi pada Kota Pagar Alam yang telah berhasil mengatasi permasalahan stunting, kemiskinan ekstrim, dan inflasi.

Dia mengakui bahwa capaian positif ini tidak terlepas dari karakteristik wilayah Kota Pagar Alam yang kaya akan Sumber Daya Alam (SDA), ketersediaan sumber pangan yang melimpah, dan destinasi wisata yang indah.

"Pemprov Sumsel memberikan apresiasi untuk Kota Pagar Alam yang telah melakukan penanganan stunting, kemiskinan ekstrim, dan inflasi. Ini harus kita pertahankan dan perlu kita tingkatkan," tutupnya.

Pada kesempatan yang sama, Penjabat (Pj) Walikota Pagar Alam, Lusapta Yudha Kurnia, menyatakan bahwa pembangunan Kota Pagar Alam sangat berkonsentrasi pada penanganan kemiskinan ekstrem, ketahanan pangan, inflasi, dan peningkatan perekonomian.

Dia mengucapkan terima kasih atas dukungan dari BSB dan Pemprov Sumsel yang telah memberikan berbagai bantuan sejak tahun 2018.

Direktur Utama BSB, Achmad Syamsudin, mengungkapkan bahwa kegiatan ini bertujuan mewujudkan masyarakat yang sehat dan sejahtera serta menindaklanjuti program percepatan penurunan stunting.

Syamsudin menyebutkan bahwa persentase realisasi penyaluran CSR ke Kota Pagar Alam mencapai 97,11% dari total anggaran Rp 546.412.810.

Bank Sumsel Babel memberikan CSR berupa pemberian makanan tambahan kepada ibu hamil, ibu nifas, baduta/balita risiko stunting kepada 99 orang selama lima bulan ke depan.

Dalam acara tersebut, Pj Gubernur Agus Fatoni dan Pj Ketua TP PKK Sumsel, Tyas Fatoni, memberikan bantuan berupa makanan tambahan bayi, baik untuk ibu hamil maupun pasca persalinan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: