Terdampak Debu Jalan Batubara PT MMJ Penghasilan Kebun Warga Desa Pangkalan Bayat Menurun

Terdampak Debu Jalan Batubara PT MMJ Penghasilan Kebun Warga Desa Pangkalan Bayat Menurun

Terdampak Debu Jalan Batubara PT MMJ Penghasilan Kebun Warga Desa Pangkalan Bayat Menurun.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

SEKAYU, PALPOS.ID - Terdampak Debu Jalan Batubara PT MMJ Penghasilan Kebun Warga Desa Pangkalan Bayat Menurun.

Adanya jalan batubara yang dikelola PT Musi Mitra Jaya atau PT MMJ, membawa dampak positif dan negatif terhadap warga Kabupaten Muba.

Akan tetapi, khususnya bagi warga yang bersinggungan langsung dengan jalan batubara atau hauling batubara itu, mengaku lebih banyak dampak negatif dari dampak positifnya.

Seperti dikatakan Sopiah, warga RT 04 Dusun Kelobak Desa Pangkalan Bayat Kecamatan Bayung Lencir Kabupaten Muba Provinsi Sumsel.

BACA JUGA:Dampak Jalan Batubara PT MMJ Kabupaten Muba: Masyarakat Hidup dalam Ancaman Debu Berbahaya

BACA JUGA:Ratusan Warga Desa Pulai Gading Keluhkan Debu Batubara Dermaga PT SBL dan PT MMJ

Menurut Sopiah alias Mbah Iya ini, sejak adanya hauling atau jalan khusus batubara ini, banyak warga mengeluh, terutama karena debu jalan dan debu dari batubara itu sendiri.

‘’Anak cucu saya sangat rentan terkena penyakit akibat debu jalan batubara itu. Sebab debunya berterbangan bisa sampai 3 kilometer. Ini anak cucu selalu batuk, demam, dan penyakit lainnya,” kata Mbah Iya.

Meskipun rumahnya agak jauh dari jalan batubara itu, berjarak sekitar 150 meter, namun suara dan getaran mobil angkutan batubara itu masih terasa di rumahnya.

‘’Suara mobil lalulalang melintas di jalan itu sangat mengganggu sekali, terutama di malam hari saat waktu istirahat,” ujar Mbah Iya lagi.

BACA JUGA:Demonstrasi Massa di Muba untuk Menyelesaikan Sengketa Batas dan Isu Lingkungan Akibat Penambangan Batubara

BACA JUGA:Ratusan Masyarakat Desa Paldas Portal Akses Jalan Perusahan Batubara

Selain mengganggu kesehatan dan kenyamanan warga, dampak lain dari debu batubara itu, sambung Mbah Iya, yakni terhadap kebun-kebun warga.

‘’Saking jauhnya debu jalan batubara itu berterbangan, hingga kebun-kebun warga juga terdampak. Seperti kebun karet, kebun sawit, kebun pisang hingga tanaman sayur-sayuran,” sambung Mbah Iya.

Mbah Iya sendiri mengaku memiliki 2 hektare kebun karet yang berjarak sekitar 1 kilometer dari jalan batubara tersebut.

Akan tetapi, kebun karet milik Mbah Iya juga penuh dengan debu akibat hauling batubara itu.

BACA JUGA:Dampak Jalan Batubara PT MMJ Kabupaten Muba: Masyarakat Hidup dalam Ancaman Debu Berbahaya

BACA JUGA:Diberi Debu, Kemacetan dan Limbah, Warga Minta Pemerintah Tegas pada Pengusaha

‘’Kebun karet kita sekitar 2 hektare sudah disadap. Namun sejak adanya jalan batubara 2018 lalu mulai operasional, kebun karet kita mulai terkena dampaknya,” tegas Mbah Iya.

Adapun dampak dari kebun karena debu jalan batubara yang katanya dikelola PT MMJ itu, yakni penghasilan karet kita berkurang.

‘’Kalau sebelum ada jalan batubara itu, penghasilan satu hektare kebun karet bisa sampai 25-30 kilogram per hari. Kalau sekarang paling hanya hasilnya sekitar 15 - 20 kilogram sehari,” jelas Mbah Iya.

Jadi, urai Mbah Iya, bisa dibayangkan bagaimana penghasilan kebun karet miliknya yang bisa berkurang mencapai 50 persen akibat debu dari jalan batubara tersebut.

BACA JUGA:Kunjungan Tim Komisi II DPR RI Segera Selesaikan Polemik Perbatasan Kabupaten Muba dan Muratara

BACA JUGA:Dampak Jalan Batubara PT MMJ Kabupaten Muba: Masyarakat Hidup dalam Ancaman Debu Berbahaya

‘’Dan penghasilan itu berkurang sejak jalan batubara beroperasi atau sejak tahun 2018 yang lalu. Artinya sudah 5 tahun lebih kami merasakan dampaknya itu,” urai Mbah Iya.

Harapannya, kata Mbah Iya, jalan batubara yang melintas di desanya itu untuk ditinjau ulang. Atau minimal harus ada penyiraman yang dilakukan secara rutin, untuk mengurangi debunya.

‘’Pinginnya jalan batubara itu disiram secara rutin untuk mengurangi debu, sehingga tidak terdampak kepada masyarakat maupun terhadap kebun-kebun warga,” kata Mbah Iya lagi.

Ditanya mengenai bantuan dari PT MMJ selaku pengelola jalan batubara tersebut? Mbah Iya mengaku tidak ada bantuan sama sekali.

BACA JUGA:Herman Deru : Pemprov Sumsel Berhasil Tuntaskan Permasalahan Listrik 7 Kecamatan di Kabupaten MUBA

BACA JUGA:Cegah Korupsi, Tim Pendampingan KPK Datangi Kabupaten Muba

‘’Bahkan untuk berobat ke Puskesmas atau ke rumah sakit saja, kita tidak diberikan bantuan. Apalagi kompensasi dari debu jalan batubara tersebut, baik untuk kesehatan warga maupun untuk tanam tumbuh atau kebun warga,” tambah Mbah Iya.

Sementara Rusman, warga Kampung Preman Desa Pangkalan Bayat yang rumahnya berada persis di pinggir jalan batubara itu, juga mengaku harus merasakan dampaknya selama bertahun-tahun.

‘’Sudah 7 tahun kami tinggal di pinggir jalan batubara ini. Artinya kami menetap di rumah ini sebelum adanya jalan batubara beroperasi. Sebab kami tinggal sejak 2016, sedangkan jalan batubara baru operasi tahun 2018,” terang Rusman.

Dikatakan Rusman, dampak dari debu jalan batubara itu yakni masalah kesehatan. ‘’Kami hanya bisa pasrah karena tak tahu mau mengadu kemana. Keluhannya debu dan kesehatan,” kata Rusman.

BACA JUGA:Kumpulkan Data Susun Naskah Akademik dan RUU Kabupaten Muba

BACA JUGA:Profil 6 Kecamatan di Kabupaten Muba Timur Pemekaran Kabupaten Musi Banyuasin Provinsi Sumatera Selatan

Jika ada penyiraman jalan, sambung Rusman, paling dilakukan 2-3 kali dalam sehari. ‘’Penyiraman itu tidak maksimal, karena mobil angkutan yang melintas bisa ribuan mobil siang malam atau 24 jam nonstop,” tegas Rusman.

Sedangkan Kasi Pemerintahan Desa Pangkalan Bayat, Zuhri, membenarkan banyak kebun warga terdampak debu jalan batubara tersebut/

''Ada satu RT yakni RT 04 Dusun Kelobak yang berdekatan dengan jalan batubara itu. Bahkan, jalan batubara itu paling jauh berjarak 2.5 kilometer dari permukiman warga," terang Zuhri.

''Jalan batubara itu yang dikelola PT MMJ di Desa Pangkalan Bayat ini juga merupakan Jalan PT BPP atau Bumi Persada Permai alias Jalan Sinarmas," terang Zuhri lagi.

BACA JUGA:Angkutan Batubara Ilegal Kembali Diamankan Polres Muara Enim

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: