Pemekaran Kota Lembang di Jawa Barat: Langkah Berani Kabupaten Bandung Barat Menuju Otonomi Baru

Pemekaran Kota Lembang di Jawa Barat: Langkah Berani Kabupaten Bandung Barat Menuju Otonomi Baru

Pemekaran Wilayah Jawa Barat: Rincian Proses Daerah Otonomi Baru Kota Lembang Pisah dari Bandung Barat.-Palpos.id-tiktok

Suara Dukungan dari Inisiator dan Tokoh Masyarakat

Agoeng Darsono, Inisiator Komite Pemekaran Kota Lembang, mendukung pembentukan Kota Lembang dengan alasan perluasan jumlah kabupaten atau kota seiring dengan pertumbuhan penduduk. 

Tokoh masyarakat Lembang, Jalaludin, menyoroti kebutuhan pemisahan untuk pemerataan pembangunan dan percepatan birokrasi pemerintahan di tingkat lokal.

Pandangan Komparatif terhadap Provinsi Lain

Dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa, seperti Jawa Timur dan Jawa Tengah, Provinsi Jawa Barat masih memiliki jumlah kabupaten dan kota yang relatif lebih sedikit. 

Agoeng Darsono menekankan perlunya Provinsi Jawa Barat memiliki 40 kabupaten atau kota untuk mencapai proporsi yang ideal.

BACA JUGA:Pemekaran Kabupaten Sukabumi di Jawa Barat: Urgensi dan Alasan Pembentukan Kabupaten Jampang

BACA JUGA:5 Destinasi Glamping yang Mengagumkan di Bandung Jawa Barat, Membuat Liburan Anda Penuh Kenangan

Proses dan Tantangan Menuju Otonomi Baru

Meski mendapat dukungan, proses menuju otonomi baru tidaklah mudah. Tantangan administrasi, keuangan, dan tata kelola pemerintahan perlu diatasi dengan cermat. 

Pemilihan ibukota baru, penyusunan perangkat daerah, dan penyesuaian anggaran menjadi aspek krusial yang perlu diperhatikan.

Tanggapan Masyarakat dan Harapan akan Perubahan

Respon masyarakat terhadap pemekaran Kota Lembang menjadi fokus utama. Sebagian menyambut positif, melihatnya sebagai langkah maju untuk pemerataan pembangunan dan percepatan administrasi pemerintahan di tingkat lokal. Namun, ada kekhawatiran terkait dampak sosial, ekonomi, dan lingkungan.

Menghadapi Tantangan Ekonomi dan Lingkungan

Selain keuntungan potensial, pemekaran Kota Lembang dihadapkan pada tantangan serius, terutama terkait aspek ekonomi dan lingkungan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: