T 50 Golden Eagle, Jet Tempur Latih Yang Banyak Kekurangannya

T 50 Golden Eagle, Jet Tempur Latih Yang Banyak Kekurangannya

--

NASIONAL, PALPOS.ID-Indonesia memasuki dunia militer dengan langkah yang menarik, ketika memutuskan untuk mengganti armada jet latihnya yang sudah tua dengan membeli 16 unit T-50 Golden Eagle senilai 400 juta dolar AS pada tahun 2011.

Keputusan tersebut mengejutkan banyak pihak, terutama para pengamat yang tidak menyangka bahwa Indonesia akan memilih model ini.

Meskipun pada awalnya, spesifikasi T-50 Golden Eagle terlihat standar untuk jet latih, namun Indonesia memberikan penekanan pada kesiapan tempur alutsista yang harus dimiliki oleh pesawat militer yang dibelinya.

BACA JUGA:Rafale vs FC-31: Drama Persenjataan Generasi 4.5 vs 5 dalam Pertempuran di Udara

BACA JUGA:Teknologi Canggih Badak 6X6: Membuka Era Baru dalam Pertahanan Nasional

Saat itu, alternatif seperti Yakovlev Yak-130 dari Rusia dan T-7A Red Hawk dari AS juga tersedia, tetapi Indonesia tetap memilih T-50.

Dalam proses negosiasi yang berlangsung selama 50 hari, Korea Aerospace Industries (KAI) berhasil menarik hati pemerintah Indonesia.

Pada akhirnya, pada tahun 2013, Indonesia resmi menerima pengiriman 16 unit T-50 Golden Eagle dalam kesepakatan senilai 400 juta dolar AS.

Namun, setelah pesawat ini berada di tangan Indonesia, muncul berbagai sorotan terkait kekurangan teknisnya.

BACA JUGA:Dibalik Kehebatan Bell 412EP: Helikopter Buatan Lokal yang Mendunia

BACA JUGA:Dari Bantar Gebang menuju Dunia: Kisah Sukses PT Komodo Armament Memproduksi Senapan Serbu D5

Salah satunya adalah ketidakmampuan T-50 Golden Eagle untuk mencari dan membidik sasaran secara otomatis, yang diungkapkan oleh Jurnal Strategi Pertahanan Udara UNHAN pada tahun 2024.

Meski demikian, Indonesia tampaknya telah melakukan upgrade terhadap T-50 Golden Eagle, meskipun rincian peningkatan tersebut masih belum diketahui secara detail.

Pemberitaan mengenai penambahan empat unit T-50 Golden Eagle menunjukkan bahwa Indonesia masih mempertahankan kepercayaannya terhadap pesawat tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: