Sejarah dan Asal Usul Kota Palopo di Sulsel: Menelusuri Jejak Perjalanan Menuju Ibukota Provinsi Luwu Raya
Sejarah dan Asal Usul Kota Palopo di Sulsel: Menelusuri Jejak Perjalanan Menuju Ibukota Provinsi Luwu Raya.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Menggantikan Amassangan, Palopo pernah menjadi pusat pemerintahan Kesultanan Luwu.
Batas kota pada periode awal diyakini melingkar antara makam Jera’ Surutanga di selatan, makam Malimongan di barat, dan makam raja Lokkoe di utara Sungai Boting.
BACA JUGA:Dampak Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan: Pembentukan 3 Provinsi Baru dan Implikasinya
Perkembangan Kota Palopo: Dari Benteng Pertahanan hingga Mekar menjadi Kota Modern
Awal perkembangan Kota Palopo mencakup pertumbuhan Kampung Benturu sebagai kluster tingkat ketiga seluas 5 ha.
Pemukiman ini dilindungi oleh benteng pertahanan berupa parit dengan tinggi dinding mencapai 2 meter dan lebar 7 meter.
Dalam fase awal sebagai daerah otonom, Kota Palopo hanya memiliki 4 kecamatan dengan 19 Kelurahan dan 9 Desa.
Namun, dinamika perkembangan mengubah wajah Kota Palopo. Pada tahun 2006, wilayah kecamatan dimekarkan menjadi 9, dan jumlah kelurahan meningkat menjadi 48.
Transformasi ini bertujuan mendekatkan pelayanan pemerintahan kepada masyarakat.
Perekonomian dan Kesejahteraan: Palopo Menuju Masa Depan yang Cerah
Pada tahun 2013, pertumbuhan ekonomi Palopo mencapai 8,8 persen, menandakan dinamisme dan potensi ekonomi yang tinggi.
Meskipun berukuran relatif kecil, Palopo tetap menjadi harapan warga untuk kesejahteraan yang lebih baik.
Hal ini didukung oleh pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Palopo yang mencatatkan peringkat ketiga terbaik di Sulawesi Selatan.
Topografi dan Geografi Kota Palopo: Dari Dataran Rendah hingga Ketinggian Menantang
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: