Keunikan Desa Tanpa Daratan : Dihuni 178 KK, Lokasinya di Tengah Danau, Satu-satunya di Indonesia !

BACA JUGA:Surga Tersembunyi di Tuban, Air Terjun Nglirip Tawarkan Pengalaman Liburan Memikat Bagi Pemburu Keindahan Alam

Desa Muara Enggelam memiliki potensi besar untuk dikembangkan sebagai destinasi wisata yang menarik.

Dengan jumlah penduduk sekitar 747 orang dari 178 kepala keluarga pada tahun 2020, mayoritas hidup sebagai nelayan dan menggunakan perahu sebagai sarana transportasi utama.

Untuk mengembangkan potensi wisata desa ini, telah terbentuk Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang bertugas mengelola dan mempromosikan desa sebagai destinasi wisata yang menarik.

BACA JUGA:Miliki Nuansa Warna-Warni, Air Terjun Coban Pelangi Destinasi yang Sayang Dilewatkan Bagi Para Pecinta Alam

BACA JUGA:Air Terjun Benang Kelambu, Keajaiban Alam di Kaki Gunung Rinjani

Pengunjung yang datang ke desa ini akan disambut dengan tulus oleh warga setempat, dan tersedia penginapan khusus bagi mereka yang ingin merasakan atmosfer unik desa terapung ini.

Bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Desa Muara Enggelam, terdapat dua rute perjalanan yang dapat ditempuh.

Pertama, melalui Kota Bangun, dengan waktu tempuh sekitar 2 jam menggunakan mobil dari Tenggarong ke Kota Bangun, dilanjutkan naik perahu selama 2 jam menuju Desa Muara Enggelam.

Kedua, melalui Muara Muntai, dengan waktu tempuh sekitar 3 jam menggunakan mobil dari Tenggarong menuju Muara Muntai, dilanjutkan naik perahu selama 1 jam ke Desa Muara Enggelam.

Meskipun memiliki daya tarik wisata yang unik, Desa Muara Enggelam juga menghadapi sejumlah tantangan.

Ombak dan musim kemarau adalah beberapa dari tantangan yang harus dihadapi oleh warga desa ini. Namun, potensi wisata dan kearifan lokal masyarakat menjadi modal utama untuk mengatasi tantangan tersebut.

Dengan berbagai potensi dan tantangan yang dimilikinya, Desa Muara Enggelam terus berkembang sebagai destinasi wisata yang menarik, memberikan pengalaman unik bagi para pengunjung, dan memperkenalkan kehidupan dan budaya lokal kepada dunia luar.

Melalui kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan pihak terkait lainnya, diharapkan desa ini dapat terus berkembang dan memberikan manfaat yang berkelanjutan bagi semua pihak yang terlibat.***

Sumber: