Sukhoi Su-35, Jet Tempur Canggih yang Punya Kecepatan Maksimum 2.500 km/jam dan Manuverbilitas Tinggi

NASIONAL, PALPOS.ID-Pesawat tempur Sukhoi Su-35 Flanker-E telah mengukir namanya sebagai salah satu jet tempur tercepat dan paling canggih di dunia.

Dikenal karena kemampuannya yang luar biasa dalam pertempuran udara, Su-35 adalah pesawat tempur produksi pertama yang menggunakan nozel vektor dorong dua bidang, memberikan manuverabilitas yang luar biasa dalam pertempuran udara.

Dengan berat lepas landas maksimum mencapai 34,5 ton, Su-35 mampu mencapai kecepatan luar biasa hingga 2.500 km/jam.

BACA JUGA:PT PAL dan Naval Grup Resmi Bangun 2 Kapal Selam Scorpene Evolved Full LIB

BACA JUGA:Su-37 Flanker-Terminator Jet Tempur Paling Misterius di Keluarga Flanker

Namun, kecepatan bukanlah satu-satunya hal yang membuat Su-35 begitu mengesankan. Pesawat ini juga memiliki jangkauan operasional yang luas, berkisar antara 1.500 hingga 4.500 km, serta dapat terbang hingga ketinggian 20.000 meter.

Tidak hanya digunakan oleh Angkatan Udara Rusia, Su-35 juga telah diadopsi oleh beberapa negara lain, termasuk China dan Iran, yang mengakui keunggulan dan keandalan pesawat ini dalam pertempuran udara.

Pengembangan Su-35 dimulai dengan diperkenalkannya model Su-35BM pada Aero Salon MAKS air show di Moskow pada Agustus 2007.

BACA JUGA:Langkah Maju Industri Militer China Sedang Kembangkan Jet Tempur J-15D EW untuk Kapal Induk Fujian

BACA JUGA:Ukraina Wajib Waspada Rusia Tingkatkan Kemampuan Rudal Jelajah KH-101 Lebih Signifikan

Setelah melakukan penerbangan pertamanya pada Februari 2008, Su-35BM kemudian masuk produksi massal dengan nama Su-35S untuk Angkatan Udara Rusia pada tahun 2010.

Proses pengembangan, pengujian, dan produksi Su-35 dilakukan oleh Biro Desain Sukhoi, berbasis di Moskow, serta diproduksi oleh KNAPPO di Komsomolsk-on-Amur.

Kedua perusahaan tersebut merupakan bagian dari Sukhoi Aviation Holding Joint Stock Company, yang memiliki reputasi dalam merancang dan memproduksi pesawat tempur berkualitas tinggi.

BACA JUGA:Rusia Menganalisis IFV Marder 1A3 Ukraina yang Ditangkap:

Sumber: