Pemekaran Wilayah Otonomi Baru di Pulau Jawa: Dari Wacana Hingga Tanggapan Pemerintah Daerah Jawa Tengah

Pemekaran Wilayah Otonomi Baru di Pulau Jawa: Dari Wacana Hingga Tanggapan Pemerintah Daerah Jawa Tengah

Pemekaran Wilayah Otonomi Baru di Pulau Jawa: Dari Wacana Hingga Tanggapan Pemerintah Daerah Jawa Tengah.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Sebagai provinsi terluas ketiga di Pulau Jawa, Jawa Tengah memiliki peran strategis dalam dinamika pembangunan nasional.

Dengan luas wilayah mencapai 34.337 kilometer persegi dan jumlah penduduk mencapai 36.7 juta jiwa, Jawa Tengah memiliki potensi besar untuk menjadi lebih efisien dalam pelayanan publik jika dilakukan pemekaran.

BACA JUGA:Pemekaran Kabupaten Brebes Selatan: Terobosan Masyarakat Menuju Kabupaten Baru di Jawa Tengah

BACA JUGA:Potensi Jasela: Mengungkap Pemekaran Provinsi Jawa Selatan sebagai Pusat Ekonomi Maritim Baru di Jawa Tengah

Sejarah Provinsi Daerah Istimewa Surakarta

Provinsi Daerah Istimewa Surakarta bukanlah hal yang baru dalam sejarah administrasi Indonesia. 

Pada awal kemerdekaan, daerah ini pernah diresmikan sebagai daerah otonomi khusus, meskipun hanya berlangsung sebentar.

Secara de facto, DIS diresmikan pada bulan Agustus 1945, tetapi kemudian dibubarkan pada bulan Juli 1946. 

Meskipun demikian, wacana tentang DIS kembali mencuat dan menjadi topik hangat di kalangan publik.

Tanggapan Pemerintah Daerah

Tentu saja, rencana pemekaran provinsi ini memunculkan beragam tanggapan dari pemerintah daerah yang terkait. 

Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyatakan bahwa dia masih menunggu arahan lebih lanjut dari pimpinan terkait pemekaran provinsi tersebut. 

Sementara itu, Bupati Boyolali, M Said Hidayat, menyatakan bahwa dia mendukung keputusan Pemerintah Pusat terkait masalah ini dan meminta masyarakat untuk tetap tenang menunggu keputusan tersebut.

Perbincangan di Media Sosial

Isu pemekaran provinsi tidak hanya menjadi perbincangan di kalangan pemerintah dan masyarakat, tetapi juga mencuat di media sosial.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: