Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Sejarah Panjang Calon Otonomi Baru Sejak 30.000 Tahun Silam

Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Sejarah Panjang Calon Otonomi Baru Sejak 30.000 Tahun Silam

Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Sejarah Panjang Calon Otonomi Baru Sejak 30.000 Tahun Silam.-Palpos.id-Foto : Tangkapan layar Youtube @Sedikit Cerita

Selanjutnya, pada tahun 1964, Sulawesi Tenggara dipisahkan dari Sulawesi Selatan melalui UU Nomor 13 Tahun 1964. 

Terakhir, pada tahun 2004, Sulawesi Selatan dibagi menjadi dua provinsi, Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat, berdasarkan UU Nomor 26 Tahun 2004.

BACA JUGA:Pemekaran Provinsi Sulawesi Selatan: Tantangan Menuju Otonomi Baru Luwu Tengah dan Bone Selatan

BACA JUGA:Pemekaran Wilayah Provinsi Sulawesi Selatan: Pembentukan Tiga Provinsi Otonomi Baru Diperjuangkan

Geografi Sulawesi Selatan

Provinsi Sulawesi Selatan terletak di 0°12'–8° Lintang Selatan dan 116°48'–122°36' Bujur Timur. 

Dengan luas wilayah 46.717,48 km², provinsi ini berbatasan dengan Sulawesi Tengah dan Sulawesi Barat di utara, Teluk Bone dan Sulawesi Tenggara di timur, Selat Makassar di barat, dan Laut Flores di selatan.

Pemekaran Wilayah Sulawesi Selatan: Masa Depan Otonomi Baru

Sejak beberapa dekade terakhir, pemekaran wilayah di Indonesia menjadi salah satu topik yang hangat dibicarakan. 

Pemekaran wilayah bertujuan untuk meningkatkan efektivitas pemerintahan daerah, mempercepat pembangunan, dan memperbaiki pelayanan publik kepada masyarakat. 

Sulawesi Selatan, dengan sejarah panjang dan kompleksnya, tidak terlepas dari agenda pemekaran wilayah ini.

Potensi Ekonomi dan Tantangan Pemekaran Wilayah

Sulawesi Selatan memiliki potensi ekonomi yang besar, mulai dari sektor pertanian, perikanan, hingga pariwisata. 

Potensi ini diharapkan dapat lebih dioptimalkan dengan adanya pemekaran wilayah, yang memungkinkan pembagian kewenangan dan sumber daya yang lebih merata. 

Namun, pemekaran wilayah juga dihadapkan pada berbagai tantangan, seperti isu kesenjangan pembangunan antarwilayah, potensi konflik sosial, dan masalah birokrasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: