Gelar Aksi Unjuk Rasa di Gedung DPRD Prabumulih, FKPP: Mereka itu Wakil Kami, Kami ini Bos Mereka

Ketua dan wakil ketua DPRD Prabumulih menemui pengunjuk rasa yang berorasi di depan gedung rakyat.-Foto:dokumen palpos-
PRABUMULIH, PALPOS.ID - Di tengah maraknya aksi unjuk rasa di berbagai daerah yang kerap diwarnai ketegangan dan kericuhan, Kota Prabumulih justru menjadi saksi sebuah demonstrasi yang patut dicontoh.
Pada Rabu, 3 September 2025, belasan pemuda yang tergabung dalam Forum Komunikasi Pemuda Prabumulih (FKPP) menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung DPRD Kota Prabumulih.
Aksi yang dipimpin oleh Arthur Kaunang sebagai koordinator ini, menyentuh isu-isu krusial mulai dari pemberantasan korupsi, kebijakan fiskal, hingga etika wakil rakyat.
Dengan pengawalan ketat dari aparat keamanan, para pengunjuk rasa tiba di lokasi dengan mengendarai motor dan sebuah mobil pikap.
BACA JUGA:Pemkot Prabumulih Kerahkan 450 Personel Satlinmas Jaga Kamtibmas di Desa dan Kelurahan
Setibanya di depan Gedung rakyat, mereka langsung membentangkan spanduk-spanduk berisi tuntutan yang telah dirumuskan secara matang.
Spanduk-spanduk tersebut menjadi media visual yang efektif untuk menyampaikan pesan-pesan utama mereka.
Selanjutnya, Arthur Kaunang selaku coordinator aksi, langsung berorasi Berdiri di depan gedung wakil rakyat yang dijaga oleh ratusan personel gabungan dari TNI dan Polri.
Dengan menggunakan pengeras suara, Arthur menyampaikan poin-poin tuntutan FKPP.
BACA JUGA:Wawako Prabumulih Franky Nasril Imbau 16 Dokter Internship Utamakan Pelayanan, Ramah dan Profesional
"Kami datang ke sini bukan untuk membuat keributan, tapi untuk mengingatkan para wakil rakyat bahwa mereka adalah perpanjangan tangan kami, suara kami," teriak Arthur memulai orasinya.
Dalam orasinya, Arthur Kaunang mengurai beberapa poin penting yang menjadi kegelisahan pemuda Prabumulih, dan bahkan bangsa secara keseluruhan.
Poin-poin tersebut Adalah mendesak pengesahan UU Perampasan Aset Koruptor.
"Korupsi sudah menjadi penyakit kronis di negeri ini. Tanpa undang-undang yang kuat, para koruptor akan terus merajalela," tegas Arthur.
Tuntutan ini sejalan dengan desakan publik yang telah lama menantikan ketegasan pemerintah dalam memberantas korupsi.
Tuntutan selanjutnya yakni, menghentikan Proses RUU KUHAP, penolakan kenaikan Pajak, dorongan Transparansi Anggaran Aspirasi Dewan, penghapusan tunjangan DPR serta mendesak agar DPRD menjaga Etika, Sikap, dan tutur kata.
"Kami minta wakil rakyat jangan menjadi seperti Ahmad Sahroni," teriaknya lantang, sebuah pernyataan yang langsung menarik perhatian.
Setelah orasi yang berapi-api, Arthur Kaunang dengan tegas meminta agar para wakil rakyat menemui mereka. "Kami minta para wakil rakyat menemui kami, mereka itu wakil kami, kami ini bos mereka," serunya.
Permintaan ini langsung direspons positif oleh pimpinan DPRD.
Tak lama berselang, para pengunjuk rasa ditemui langsung oleh Ketua DPRD Prabumulih, H Deni Victoria yang didampingi oleh Wakil Ketua I, Aryono, dan Wakil Ketua II, Ir Dipe Anom, serta seluruh anggota DPRD.
Sikap terbuka ini menunjukkan komitmen DPRD Prabumulih untuk menjalin komunikasi yang baik dengan masyarakat.
Ketua DPRD Prabumulih kemudian mengajak perwakilan FKPP untuk berdiskusi di dalam gedung DPRD. Dialog tersebut berlangsung di ruang rapat banggar dan dipantau langsung oleh aparat keamanan.
Pengawalan ketat dilakukan oleh anggota Polres Prabumulih yang dipimpin oleh Kapolres AKBP Bobby Kusumawardhana SH Sik MSi, bersama Dandim 0404 Letkol Arm Tri Budi Wijaya SH. Suasana dialog berlangsung aman dan kondusif, tanpa ada ketegangan sama sekali.
Usai menerima aspirasi dari FKPP, Ketua DPRD Kota Prabumulih, H. Deni Victoria, menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap aksi unjuk rasa yang berlangsung damai tersebut.
"Saya ucapkan terima kasih kepada kawan-kawan FKPP yang telah datang ke sini untuk menyampaikan aspirasi-aspirasinya secara damai dan tertib," ungkap Deni.
Terkait aspirasi yang disampaikan, Deni berjanji akan menindaklanjutinya.
"Apa yang menjadi kewenangan pusat akan kami sampaikan ke pusat, sementara untuk saran kepada kita akan kita tindaklanjuti agar ke depan dapat lebih baik lagi untuk Prabumulih," pungkasnya.
Di sisi lain, Kapolres Prabumulih, AKBP Bobby Kusumawardhana, juga memuji kelancaran aksi ini.
Ia menuturkan, pihaknya mengerahkan total 450 personel untuk mengamankan jalannya demonstrasi.
Ratusan personel ini terdiri dari 200 personel Polres Prabumulih, 100 personel dari Dishub dan Pol PP, serta 150 personel dari Kodim 0404 dan Yonzipur.
"Alhamdulillah situasi aman dan kondusif," tutur Kapolres, menegaskan bahwa sinergi antara massa aksi dan aparat keamanan adalah kunci keberhasilan. (abu)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: