Pembangunan IKN Nusantara Sudah Sedot APBN Senilai Rp72 Triliun Lebih Tapi Belum Ada Investor Masuk
Celios Menilai Megaproyek IKN Nusantara Gagal: Tantangan Pembangunan dan Risiko Ekonomi.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
Direktur Eksekutif Segara Research Institute, Piter Abdullah, menilai bahwa pemerintah salah dalam mengkomunikasikan tujuan dari pembangunan IKN sejak awal.
Menurutnya, IKN seharusnya tidak dijadikan sebagai ladang investasi utama, melainkan kawasan sekitar IKN yang lebih potensial untuk dikembangkan.
Ia juga menegaskan pentingnya komunikasi yang jelas mengenai tahapan pembangunan IKN dan potensi investasi di wilayah sekitarnya.
Menunggu Tahap II Pembangunan
Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia, mengakui bahwa investor asing belum masuk ke IKN karena infrastruktur di klaster pertama belum selesai 100 persen.
Bahlil menjelaskan bahwa saat ini pemerintah masih melakukan percepatan pembangunan infrastruktur dan investor diharapkan akan masuk ketika proyek memasuki tahap II.
Upaya Pemerintah
Pemerintah terus berupaya untuk mempercepat pembangunan dan menarik minat investor.
Otoritas IKN diharapkan dapat memasarkan rencana pengembangan wilayah perkotaan yang masih belum tersentuh, seperti kota industri, riset, pendidikan, bisnis, dan wisata.
Selain itu, pemerintah juga harus lebih jelas dalam mengkomunikasikan potensi investasi di kawasan sekitar IKN untuk menarik minat investor asing.
Intinya, pembangunan IKN Nusantara adalah proyek ambisius yang telah menyedot dana APBN sebesar Rp 72,3 triliun.
Namun, hingga saat ini belum ada investor asing yang tertarik untuk berinvestasi di sana.
Pemerintah perlu bekerja lebih keras dalam menggaet investor, mengembangkan wilayah perkotaan di sekitar IKN, dan mengkomunikasikan potensi investasi dengan lebih baik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: