Wilayah IKN Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur 3 Kali Luas Singapura, 65 Persen Wilayah Tetap Hutan Tropis

Wilayah IKN Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur 3 Kali Luas Singapura, 65 Persen Wilayah Tetap Hutan Tropis

Titik Nol Nusantara yang merupakan wilayah IKN Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur yang wilayahnya mencapai 3 kali luas negara Singapura serta 65 persen area akan tetap jadi hutan tropis.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

KALIMANTAN, PALPOS.ID – Ternyata wilayah IKN Nusantara di Provinsi Kalimantan Timur 3 kali luas Singapura.

Bahkan, 4 kali lipat dari luas Provinsi DKI Jakarta. Dimana, luas area IKN Nusantara sendiri sekitar 256.142 hektare.

Menariknya 65 persen wilayah IKN Nusantara tetap hutan tropis. Serta memiliki 9 daerah ekonomi dengan tema masing-masing.

Demikian ditegaskan Kepala Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono kepada wartawan beberapa waktu yang lalu.

BACA JUGA:8 Prinsip Utama Pembangunan IKN Nusantara di Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kalimantan Timur

BACA JUGA:Presiden Jokowi Tegaskan Aman Investasi di IKN Nusantara Termasuk Siapapun Pemenang Pilpres 2024

‘’Untuk jumlah penduduk di IKN Nusantara nantinya juga ditargetkan sekitar 1.9 juta jiwa saja.

Sebab, tujuannya agar IKN Nusantara menjadi kota yang seimbang antara alam dan manusia atau penduduknya,” tegas Bambang Susantono.

Bambang Susantono mengaku, jika IKN Nusantara akan dibangun secara bertahap hingga tahun 2045 mendatang.

Karena saat ini, Pemerintah Pusat masih fokus bangun Kawasan Inti Pusat Pemerintahan atau KIPP hingga tahun 2024 dengan luas wilayah 6.671 hektare.

BACA JUGA:Rencana Pemekaran Kecamatan Kabupaten Penajam Paser Utara Provinsi Kaltim Penyangga IKN Nusantara...

BACA JUGA:2 Kabupaten di Provinsi Kalimantan Timur Bentuk Provinsi Baru untuk Penyangga IKN Nusantara, Ini Rencananya...

Artinya, hanya sekitar 25 persen dari total area IKN Nusantara dibangun perkotaan, dan 10 persen wilayahnya akan dibangun taman dan area produksi makanan.

‘’Jadi pembangunan IKN Nusantara ini tidak akan merusak lingkungan. Hutan produksi akan dikembalikan menjadi hutan tropis,” terang Bambang Susantono.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: