Pengurus Dewan Kesenian OKU Dilantik

Pengurus Dewan Kesenian OKU Dilantik

Pj Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah saat melantik DKO. Foto: Eko/Palpos.id--

BATURAJA, PALPOS.ID - Pengurus Dewan Kesenian Kabupaten Ogan Komering Ulu (DKO) memiliki tanggung jawab penting dalam menjaga dan melestarikan seni serta budaya di OKU. 

Hal ini ditegaskan oleh Penjabat Bupati OKU, H Teddy Meilwansyah, saat melantik pengurus Dewan Kesenian Kabupaten OKU untuk periode 2024-2029 di Auditorium Unbara, Kamis 11 Juli 2024. “Tugas DKO tidak hanya sebatas menjaga, tetapi juga mempromosikan seni budaya,” ujar Teddy saat pelantikan.

Teddy menekankan pentingnya pengembangan seni dan budaya di Kabupaten OKU, termasuk kesenian tari Ngibing yang dianggap cocok ditampilkan saat ada tamu yang berkunjung ke daerah tersebut.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti pentingnya promosi seni dan budaya ini tidak hanya di tingkat nasional tetapi juga internasional, mengingat banyak seni dan budaya yang mulai punah. Salah satu contoh yang disebutkan adalah tradisi berbalas pantun saat lamaran yang kini sudah jarang dilakukan.

BACA JUGA:Pemkab OKU Wujudkan Pengelolaan Keuangan Daerah Cepat dan Akurat

BACA JUGA:Ribuan Umat Muslim Padati Kota Baturaja dalam Pawai Tahun Baru Islam 1446 Hijriah

Sementara Ketua Umum DKO, Yunizir Djakfar menjelaskan bahwa DKO berada di bawah naungan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan OKU.

“Kepengurusan Dewan Kesenian sudah mencapai tingkat kecamatan, dengan adanya pengurus kecamatan dewan kesenian,” ungkap Yunizir.

Pada kesempatan tersebut, DKO periode 2024-2029 juga memperkenalkan logo baru yang mencerminkan khasanah OKU, seperti Jembatan Ogan, tanjak, rebana, dan elemen lainnya.

Ketum DKO menambahkan bahwa sekretariat DKO akan berlokasi di bekas bangunan kantor PMI. “Rencananya akan dibuat panggung mini agar seniman OKU dapat tampil seperti seniman di Kota Yogyakarta,” pungkasnya.

Dengan pelantikan ini, diharapkan DKO dapat terus berperan aktif dalam menjaga, mengembangkan, dan mempromosikan seni budaya OKU sehingga dapat dikenal lebih luas dan tetap lestari di tengah gempuran modernisasi. (*)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: