Kabar Duka: Mantan Wapres Ke-9 Hamzah Haz Meninggal Dunia di RSPAD Gatot Subroto Jakarta

Kabar Duka: Mantan Wapres Ke-9 Hamzah Haz Meninggal Dunia di RSPAD Gatot Subroto Jakarta

Kabar Duka: Mantan Wapres Ke-9 Hamzah Haz Meninggal Dunia di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

HEADLINE, PALPOS.ID - Kabar Duka: Mantan Wapres Ke-9 Hamzah Haz Meninggal Dunia di RSPAD Gatot Subroto Jakarta.

Indonesia kembali berduka. Mantan Wakil Presiden ke-9 Republik Indonesia, Hamzah Haz, dilaporkan meninggal dunia pada Rabu pagi, 24 Juli 2024. 

Kabar duka ini disampaikan oleh pihak keluarga dan segera menyebar di berbagai media. Hamzah Haz menghembuskan nafas terakhirnya di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto, Jakarta.

Hamzah Haz, yang menjabat sebagai Wakil Presiden dari 26 Juli 2001 hingga 20 Oktober 2004, meninggal dunia pada usia 84 tahun. 

BACA JUGA:Pengunduran Diri Joe Biden dari Pencalonan Presiden AS 2024: Dampak dan Implikasinya

BACA JUGA:Ini Penjelasan Presiden Jokowi Batal Pindah Kantor ke IKN Nusantara: Kesiapan Air dan Listrik Jadi Sorotan

Pria kelahiran Ketapang, Kalimantan Barat, 15 Februari 1940, ini dikenal sebagai sosok politisi kawakan dan mantan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) periode 1998-2007.

Perjalanan Karir Hamzah Haz

Hamzah Haz memulai karir politiknya di Partai Persatuan Pembangunan (PPP), yang merupakan hasil penggabungan empat partai Islam semasa Orde Baru, yaitu PSII, Parmusi, NU, dan PERTI. 

Pada tahun 1971, di bawah kebijakan fusi partai politik oleh Presiden Soeharto, partai-partai tersebut bergabung menjadi PPP. Dari sinilah karir politik Hamzah Haz terus menanjak.

Sebelum menjabat sebagai Wakil Presiden, Hamzah Haz sempat menjadi Menteri Negara Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dalam kabinet Presiden BJ Habibie. 

BACA JUGA:Persiapan Persib Bandung Menuju Liga 1 2024/2025 dan AFC Champions League 2: Kepastian Jadwal Piala Presiden

BACA JUGA:Presiden Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik Terbesar di Asia Tenggara Milik PT HLI

Namun, karena desakan masyarakat yang menghendaki ketua partai tidak merangkap jabatan menteri, ia mundur dari posisi tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: