Kopi Lahat Naik Kelas, dari Kebun ke Pasar Digital: Inisiatif Tokopedia Gelar Pelatihan untuk Petani Kopi

Kopi Lahat Naik Kelas, dari Kebun ke Pasar Digital: Inisiatif Tokopedia Gelar Pelatihan untuk Petani Kopi

Aditia Grasio Nelwan, Head of Communications E-commerce Tokopedia dan ShopTokopedia bersama tim dari SCOPI memetik kopi di Desa Lubuk Selo, Gumay Ulu Lahat-erika/palpos.id-

Hasilnya, penjualan kopi lokal mengalami peningkatan signifikan. 

“Selama semester I tahun 2024 dibandingkan dengan semester I tahun 2023, beberapa daerah mencatat kenaikan tertinggi nilai transaksi terhadap produk kopi, seperti Bengkulu, Sulawesi Barat, dan Jambi, dengan rata-rata kenaikan hampir 2 kali lipat,” ungkap Aditia.

BACA JUGA: Vivo iQOO Z7 5G: Menggabungkan Kecepatan 5G dan Performa Unggul dalam Genggaman

Di ShopTokopedia, beberapa daerah dengan kenaikan tertinggi jumlah transaksi untuk produk kopi antara lain Jawa Timur, Bali, dan Kepulauan Riau, dengan rata-rata kenaikan 4,5 kali lipat.

Kampanye Beli Lokal juga berdampak positif pada UMKM lokal. 

“Tokopedia mencatat kenaikan rata-rata penjualan UMKM kopi mencapai lebih dari 11 kali lipat selama 3 bulan pertama bergabung di kampanye Beli Lokal pada periode Desember-Februari 2024 dibandingkan Desember-Februari 2023.

Jenis biji kopi yang paling laris secara nasional lewat kampanye Beli Lokal di Tokopedia selama semester I 2024 antara lain biji kopi 50% arabika 50% robusta, biji kopi robusta Toraja Rantebua, dan biji kopi arabika Gayo,” ujar Aditia.

BACA JUGA:Bencana Karhutla, 37 Hotspot dan 18 Firespot Tercatat di Kabupaten OKI

UMKM kopi di ShopTokopedia juga mengalami peningkatan rata-rata penjualan hampir 3 kali lipat selama kampanye Beli Lokal berlangsung. 

Di Sumatra Selatan, biji kopi arabika Malabar, biji kopi robusta Pagar Alam, dan kopi bubuk robusta Semendo menjadi yang paling laris selama semester I 2024. Beberapa daerah di Sumatra Selatan seperti Musi Banyuasin, Ogan Komerin Ulu Selatan, dan Empat Lawang mencatat kenaikan tertinggi dengan rata-rata hingga 3 kali lipat.

Yogi Kurniawan, petani kopi di Lahat sekaligus pemilik usaha Kopi Serambi, adalah salah satu contoh sukses dari program ini. Yogi mulai menekuni bisnis kopi pada tahun 2017 dan terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas biji kopi. 

BACA JUGA:Ngopi Bareng dengan Awak Media Muba, Ini yang disampaikan Kapolres Muba

“Pada November 2019, saya membuka toko online Kopi Serambi di Tokopedia untuk menjawab permintaan pelanggan di berbagai kota di Indonesia. Ke depannya, saya juga ingin memanfaatkan ShopTokopedia dalam aplikasi TikTok agar mendapatkan jangkauan pasar yang lebih luas,” jelas Yogi.

Usaha Kopi Serambi tidak hanya membantu perekonomian keluarga Yogi, tetapi juga membuka lapangan pekerjaan bagi masyarakat sekitar.

“Saya sering membagikan informasi dan pemahaman kepada para petani kopi lokal untuk memperbaiki kualitas biji kopi yang ditanam sehingga mampu dijual dengan nilai yang lebih tinggi,” tambah Yogi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: