PWNA Sumsel dan KPPPA Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui Program Rencana Aksi Desa

PWNA Sumsel dan KPPPA Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui Program Rencana Aksi Desa

PWNA Sumsel dan KPPPA Dorong Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melalui Program Rencana Aksi Desa.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Selain itu, Siti Marfuah, Amd., M.Kes, narasumber lain dalam kegiatan ini, memberikan materi tentang upaya peningkatan kemandirian perempuan. 

Ia menekankan bahwa perempuan harus memiliki kemandirian, baik secara emosional maupun finansial. 

“Perempuan harus mampu membuat keputusan sendiri, punya inisiatif, dan terus berinovasi. Selain itu, memiliki penghasilan sendiri juga merupakan bagian penting dari kemandirian perempuan,” jelasnya.

BACA JUGA:Kabupaten OKU Bentuk Jamaah Tani Muhammadiyah

BACA JUGA:Muhammadiyah OKU Gelar Sholat Idul Adha Pada 28 Juni

Partisipasi Kelompok Perempuan Desa Margasakti

Kegiatan ini diikuti oleh sembilan perwakilan kelompok organisasi perempuan di Desa Margasakti, termasuk Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Produksi UMKM, Relawan SAPA, perangkat desa, Ketua Forum Anak, dan tokoh masyarakat. 

Mereka terlibat aktif dalam merumuskan Rencana Aksi Desa (RAD) pada sesi akhir acara.

Setelah mengikuti materi dan diskusi, para perwakilan kelompok perempuan ini diajak untuk merumuskan RAD yang mencakup langkah-langkah konkrit untuk memberdayakan perempuan dan melindungi anak di desa mereka. 

Proses ini diharapkan dapat menghasilkan rencana aksi yang tidak hanya relevan, tetapi juga dapat diimplementasikan secara efektif di tingkat desa.

Harapan dan Keberlanjutan Program

Melalui kegiatan ini, PWNA Sumsel dan KPPPA berharap agar Rencana Aksi Desa yang dirumuskan dapat ditindaklanjuti oleh berbagai pihak yang terlibat, sehingga program Desa Ramah Perempuan dan Perlindungan Anak (DRPPA) di Desa Margasakti dapat berjalan dengan baik dan memberikan dampak positif bagi masyarakat.

“Kami berharap, apa yang kita rumuskan bersama hari ini dapat diimplementasikan dengan baik dan berkelanjutan. Semoga Desa Margasakti bisa menjadi contoh bagi desa-desa lain dalam upaya pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak,” tutup Sofia Hayati.

Dampak Jangka Panjang dan Peran Serta Masyarakat

Keberhasilan program ini tentu tidak lepas dari peran serta masyarakat. Dukungan dari berbagai kelompok organisasi perempuan, tokoh agama, dan tokoh masyarakat sangat diperlukan untuk memastikan bahwa program ini dapat berjalan dengan baik. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: