Eksplorasi Kampung Naga Desa yang Menolak Listrik dan Teknologi, Warisan Budaya Sunda Jaga Tradisi Leluhur
Kampung Naga, Desa yang Menolak Listrik dan Teknologi--youtube @kacongexlporer
Masyarakat Kampung Naga juga menolak penggunaan listrik, meskipun pemerintah pernah menawarkan listrik gratis seumur hidup.
Sebagai gantinya, mereka tetap menggunakan lampu minyak dan lentera untuk penerangan. Semua ini dilakukan untuk menjaga keseragaman dan identitas budaya Kampung Naga.
BACA JUGA:Mau Mudik Bersama Anak? Catat, Ini 10 Tips Aman dan Nyaman yang Perlu Dipersiapkan
BACA JUGA:Serunya Berwisata di Palembang, Kampung-Kampung Tematik dengan Keunikan Berbeda
Kebiasaan masyarakat Kampung Naga juga sangat teratur, termasuk dalam hal sanitasi. Warga setempat tidak diperbolehkan membangun toilet di dalam rumah; sebaliknya, mereka harus menggunakan jamban yang terletak di luar area perkampungan.
Sampah pun dibakar terlebih dahulu sebelum abunya dibuang, memastikan kebersihan lingkungan tetap terjaga.
Kampung Naga memang sebuah cerminan keteguhan masyarakat Sunda dalam mempertahankan adat istiadatnya.
Dari tradisi membangun rumah hingga cara hidup sehari-hari, semua dilakukan dengan prinsip menjaga keharmonisan antara manusia dan alam.
BACA JUGA:Wisata Religi Terbaru, Menemukan Makna dalam Keindahan Masjid Khalifah Bengkulu
BACA JUGA:4 Destinasi Wisata yang Wajib Kamu Kunjungi di Kecamatan Lalan Saat Momen Idul Fitri
Tidak heran jika Kampung Naga terus menjadi daya tarik bagi wisatawan yang ingin merasakan kehidupan tradisional yang penuh makna ini.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: