Eksplorasi Kampung Naga Desa yang Menolak Listrik dan Teknologi, Warisan Budaya Sunda Jaga Tradisi Leluhur
Kampung Naga, Desa yang Menolak Listrik dan Teknologi--youtube @kacongexlporer
JAWA BARAT, PALPOS.ID – Kampung Naga, sebuah permukiman adat di Kota Tasikmalaya, JAWA BARAT, menjadi saksi bisu bagaimana masyarakat Sunda menjaga tradisi leluhur mereka dengan sangat ketat.
Dikutip dari akun youtube @kacongexplorer, terletak di tengah panorama alam yang memukau. Kampung Naga menawarkan pemandangan kehidupan tradisional yang jauh dari sentuhan modernisasi.
Perjalanan menuju Kampung Naga dimulai dari Terminal Ciputat, Depok, dengan menempuh perjalanan sejauh 260 km.
Setibanya di sana, pengunjung akan disambut dengan suasana nostalgia yang mengingatkan pada kehidupan masa lalu, di mana rumah-rumah tradisional terbuat dari bahan alami seperti kayu, bambu, dan ijuk.
BACA JUGA:Desa Banyumudal, Desa Mewah di Tepi Jurang Kemakmuran Tersembunyi di Lereng Gunung Sumbing
BACA JUGA:Ancol Dreamland: Destinasi Wisata Keluarga Terbaik di Jakarta
Keunikan Kampung Naga tidak hanya terletak pada arsitekturnya, tetapi juga pada aturan adat yang ketat.
Salah satunya adalah larangan bagi siapa pun untuk memasuki hutan yang dianggap sakral oleh masyarakat setempat.
Larangan ini bukan hanya soal mitos, tetapi sebagai upaya menjaga kelestarian alam agar tetap asri.
Penggunaan bahan-bahan alami juga tampak pada sistem bangunan rumah yang anti gempa.
BACA JUGA:Wisata Tangga 2001 di Kota Pagaralam, : Mengungkap Pesona Keindahan dan Petualangan yang Mengasyikan
BACA JUGA:Tak Kalah Indahnya dari Lembang Wisata Sindang Panjang, Permata Tersembunyi di Sumatera Selatan
Pondasi rumah-rumah di Kampung Naga terbuat dari batu yang tidak menyatu dengan tanah, sehingga saat gempa terjadi, rumah-rumah ini hanya ikut bergoyang tanpa mengalami kerusakan.
Keberhasilan sistem ini terbukti saat gempa besar di Tasikmalaya, di mana tidak ada satu pun rumah di Kampung Naga yang roboh.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: