Mengapa Suzuki Ignis Tetap Diburu Meski Sudah Disuntik Mati?
Mengapa Suzuki Ignis Tetap Diburu Meski Sudah Disuntik Mati? Foto: @facebook_suzuki Indonesia--
sementara edisi dual tone seperti stargaze blue with black, stargaze blue with silver, dan lucent orange with black memberikan kesan dinamis dan modern.
Dengan pilihan warna ini, Suzuki berhasil menciptakan sebuah city car yang tidak hanya fungsional tetapi juga fashionable.
BACA JUGA: Menghidupkan Kembali Kenangan Abadi Camel Trophy Melalui Edisi Khusus Defender Trophy Edition
Dari sisi performa, Ignis dibekali mesin bensin K12M dengan empat silinder berkapasitas 1.197cc.
Mesin ini mampu menghasilkan tenaga maksimal 83 PS pada 6.000 rpm dan torsi 113 Newton meter pada 4.200 rpm.
Dengan dua pilihan transmisi, manual dan otomatis AGS (Auto Gear Shift), Ignis menawarkan fleksibilitas bagi penggunanya.
Dalam uji coba, konsumsi bahan bakar Ignis tercatat mencapai 17,2 km/liter untuk penggunaan dalam kota, menjadikannya pilihan yang efisien untuk mobilitas harian.
BACA JUGA:Menguak Kehebatan McLaren Artura Spider: Supercar Hibrida dengan Performa Tak Tertandingi
BACA JUGA:Suzuki Jimny Caribian Sang Petualangan Langka yang Abadi di Jalanan Indonesia
Dari segi harga, Suzuki Ignis awalnya dipasarkan di bawah Rp200 juta, namun menjelang akhir masa penjualannya, harga Ignis mencapai sekitar Rp200 jutaan (OTR Jakarta).
Harga ini membuat Ignis menjadi salah satu pilihan city car yang terjangkau dengan berbagai keunggulan yang ditawarkan.
Tidak heran, meski produksinya telah dihentikan, Suzuki Ignis bekas tetap diminati oleh para pencari mobil di Indonesia.
Desain eksterior Ignis yang mengusung konsep SUV kecil memberikan kesan maskulin dan tangguh, sebuah karakteristik yang semakin diminati oleh konsumen Indonesia.
BACA JUGA:Legenda Toyota Starlet Dari Julukan si 'Bakpau' hingga GT Turbo yang Melegenda
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: