Pemekaran Wilayah: Usulan Pembentukan Provinsi Ogan Komering dan Enim (OKE) Kian Menyala

BACA JUGA:Disebut Tak Taat Perintah Partai, Ini Tanggapan Calon Gubernur Sumsel, Eddy Santana Putra..

Di sisi lain, kalangan akademisi seperti Dr. Bambang Sulistyo melihat pembentukan Provinsi OKE sebagai langkah penting dalam rangka memperkuat otonomi daerah. 

Menurutnya, dengan adanya provinsi baru, daerah-daerah yang selama ini kurang diperhatikan oleh pemerintah pusat dapat lebih berkembang dan memiliki akses yang lebih baik terhadap sumber daya dan pelayanan publik. 

Hal ini, pada akhirnya, akan berdampak positif terhadap kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

Tidak hanya di tingkat lokal, dukungan terhadap wacana ini juga mulai mengalir dari pemerintah pusat dan tokoh nasional.

BACA JUGA:Teh Asal Sumsel: Menembus Pasar Internasional dengan Standar Ketat dari Balai Karantina

BACA JUGA:Pilgub Sumsel 2024: Heri Amalindo Siap Dukung HDCU, Herman Deru Berkomitmen Akomodir Program Unggulan

Herman Sawiran dan para penggagas lainnya telah melakukan berbagai upaya untuk mendapatkan dukungan yang lebih luas.

Mereka telah menjalin komunikasi intensif dengan anggota DPR dan pejabat pemerintah pusat untuk menjelaskan alasan dan urgensi pembentukan Provinsi OKE. 

Dengan dukungan yang kuat dari berbagai pihak, diharapkan aspirasi masyarakat ini dapat segera terwujud.

Ruang Lingkup Wilayah yang Diusulkan dan Strategi Pembangunan

Pembentukan Provinsi OKE direncanakan akan mencakup enam kabupaten yang saat ini berada di bawah administrasi Provinsi Sumatera Selatan, yaitu Kabupaten OKU, OKU Selatan, OKU Timur, Ogan Komering Ilir (OKI), Ogan Ilir (OI), dan Muara Enim.

Masing-masing kabupaten ini memiliki karakteristik dan potensi yang beragam, yang diharapkan dapat bersinergi dalam membangun provinsi baru yang lebih kuat dan mandiri.

Keberagaman karakteristik dan potensi dari enam kabupaten ini menjadi salah satu alasan utama mengapa pembentukan Provinsi OKE dianggap penting. 

Kabupaten-kabupaten tersebut memiliki keunikan tersendiri, baik dari segi budaya, ekonomi, maupun sumber daya alam.

Sumber: