Kisruh PKB dan PBNU: KPU Ganti Lima Anggota DPR RI Terpilih karena Dipecat Partai

Kisruh PKB dan PBNU: KPU Ganti Lima Anggota DPR RI Terpilih karena Dipecat Partai

Kisruh PKB dan PBNU: KPU Ganti Lima Anggota DPR RI Terpilih karena Dipecat Partai.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

Muhaimin diduga menginisiasi pembentukan panitia khusus (pansus) hak angket untuk menginvestigasi penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024, yang dianggap sebagai upaya politis untuk melemahkan posisi Yaqut. 

BACA JUGA:Pilkada Serentak 2024: Pasangan HAPAL Dapat Dukungan PKB dan MataHati Resmi Didukung Partai Golkar

BACA JUGA:Pilkada Serentak 2024: Fitrianti-Nandriani Resmi Didukung PAN, PKB, dan NasDem, Dewa-Prima Baru Gerindra

Langkah ini jelas memperburuk hubungan antara PKB dan PBNU yang selama ini dikenal memiliki kedekatan historis.

Sebagai respons atas langkah Muhaimin, PBNU kemudian membentuk sebuah tim khusus yang bertugas mengevaluasi keberadaan PKB. 

Alasan yang digunakan PBNU dalam hal ini adalah bahwa PKB merupakan partai yang lahir dari rahim PBNU, sehingga PBNU merasa berhak untuk mengevaluasi kepemimpinan partai tersebut.

Tak berhenti di situ, muncul pula gerakan internal di PKB yang dipimpin oleh mantan Sekretaris Jenderal PKB, Lukman Edy, yang mendukung PBNU dan mengusulkan untuk diadakannya muktamar tandingan guna menantang hasil Muktamar PKB yang telah berlangsung pada 24-25 Agustus 2024 di Bali. 

Meski muktamar tandingan ini belum terwujud, tekanan internal di tubuh PKB semakin membesar.

Dinamika Internal Partai dan Respon PKB

Sementara itu, di dalam tubuh PKB sendiri, ketegangan ini coba diredam oleh elite partai. 

Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid, dalam pernyataannya pada 18 September 2024, menegaskan bahwa seluruh proses Muktamar di Bali sudah sesuai aturan, dan hasilnya telah disahkan oleh Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham). 

PKB bahkan telah membentuk kepengurusan harian baru yang diisi oleh mayoritas kader milenial, sebagai upaya untuk menunjukkan bahwa partai ini tetap solid dan siap menghadapi tantangan ke depan.

Namun, di balik pernyataan ini, dinamika internal partai terus bergolak. 

Pemecatan lima kader yang terpilih sebagai anggota DPR RI menunjukkan bahwa konflik internal ini belum benar-benar usai.

Keputusan pemecatan tersebut bukan hanya persoalan administratif, melainkan mencerminkan adanya friksi antara kubu yang mendukung kepemimpinan Muhaimin dan kubu yang mendukung PBNU.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: