OJK: Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Indonesia Terjaga di Tengah Ketidakpastian Ekonomi Global
--
BISNIS, PALPOS.ID-Stabilitas Sektor Jasa Keuangan Terjaga, OJK Catat Pertumbuhan Positif di Tengah Pelambatan Ekonomi Global Rapat Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang digelar pada 25 September 2024 memberikan penilaian optimis terhadap stabilitas sektor jasa keuangan Indonesia, meskipun terdapat pelambatan aktivitas perekonomian global.
Dalam laporan tersebut, OJK menekankan bahwa pasar keuangan domestik menunjukkan penguatan yang signifikan, didorong oleh sentimen positif dari kebijakan bank sentral yang mulai menurunkan suku bunga.
Penilaian Kondisi Ekonomi Global Dalam konteks ekonomi global, OJK mencatat bahwa mayoritas negara utama mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi, yang dikenal sebagai "synchronised slowdown."
Di Amerika Serikat, Federal Reserve (The Fed) mengurangi proyeksi pertumbuhan ekonomi untuk tahun 2024, disertai dengan kenaikan tingkat pengangguran dan penurunan inflasi.
BACA JUGA:OJK Catat Aset Perbankan Nasional 2024: BCA Miliki Aset Rp1.425 Triliun
BACA JUGA: OJK dan BPS Umumkan Hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2024
Tiongkok juga menunjukkan kehilangan momentum pemulihan, di mana sektor produksi yang sebelumnya mendukung pertumbuhan kini menghadapi tekanan, yang tercermin dari melambatnya aktivitas manufaktur dan meningkatnya tingkat pengangguran, terutama di kalangan pemuda.
Eropa juga mengalami tantangan yang signifikan, dengan proyeksi pertumbuhan yang menurun dan inflasi yang meningkat.
Perkembangan ini mendorong bank sentral di seluruh dunia untuk memulai siklus penurunan suku bunga yang agresif.
The Fed menurunkan Fed Funds Rate sebesar 50 basis poin, sebuah langkah yang jarang terjadi di luar krisis global, sementara People's Bank of China (PBoC) mengambil langkah serupa untuk mendukung pertumbuhan ekonomi domestiknya.
BACA JUGA: Bhayangkari dan Persit Diberikan Edukasi Pengelolaan Keuangan Bijak oleh OJK Sumsel Babel
Kebijakan Moneter Global dan Implikasinya Kebijakan Moneter global yang akomodatif ini berkontribusi terhadap peningkatan likuiditas di pasar keuangan.
OJK mencatat bahwa aliran modal ke pasar keuangan emerging market, termasuk Indonesia, mulai meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: