Dampak Rokok Terhadap Kesehatan Gigi dan Mulut
Rizki Nurul Fatimah, S.Kp.G., M.K.M Dosen D-III Teknik Gigi Poltekkes Kemenkes Tanjungkarang--ist
Oleh: Rizki Nurul Fatimah, S.Kp.G., M.K.M*
INDONESIA merupakan negara penghasil tembakau terbesar keenam setelah Cina, Brazil, India, USA dan Malawi, dengan jumlah produksi sebesar 136 ribu ton atau sekitar 1,91% dari total produksi tembakau dunia.
Saat ini Indonesia menjadi salah satu negara yang masuk ke dalam 10 negara dengan jumlah perokok terbanyak di dunia. Prevalensi jumlah perokok aktif di Indonesia semakin hari terus meningkat.
Berdasarkan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) pada tahun 2023 yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menunjukkan terdapat perokok aktif yang diperkirakan mencapai 70 juta orang dengan persentase yaitu 7,4% di antaranya perokok berusia 10-18 tahun (Kemenkes, 2023).
Usia anak dan remaja merupakan kelompok usia dengan peningkatan jumlah perokok yang paling signifikan.
Berdasarkan data Global Youth Tobacco Survey (GYTS) pada tahun 2019, prevalensi perokok pada anak sekolah usia 13-15 tahun naik dari 18,3% (2016) menjadi 19,2% (2019).
Dalam karya ilmiah berjudul The Influence of Cigarette Advertising on Adolescent Smoking Behavior: Pengaruh Iklan Rokok Terhadap Perilaku Merokok Remaja yang ditulis oleh Putri FY & Haryati, O. (2024) terungkap, berdasarkan data SKI tahun 2023, kelompok usia 15-19 tahun merupakan kelompok perokok terbanyak yaitu 56,5%, diikuti usia 10-14 tahun (18,4%).
Dalam karya ilmiah terbitan Journal of Health and Cardiovascular Nursing itu disebutkan bahwa keadaan tersebut sangat memprihatinkan, kebiasaan merokok yang terus dilakukan lama kelamaan akan merusak kesehatan, termasuk kesehatan gigi dan mulut.
Merokok merupakan salah satu ancaman besar bagi kesehatan masyarakat. Kebiasaan merokok telah lama menjadi bagian dari kehidupan masyarakat, baik pada usia remaja maupun dewasa.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), rokok membunuh setidaknya 8 juta orang setiap tahun. Dari 8 juta terdapat 7 juta kematian terjadi pada perokok aktif dan satu juta kematian terjadi pada perokok pasif.
Pada tahap awal mengkonsumsi rokok tidak dirasakan efeknya, namun lama kelamaan efek dari mengkonsumi rokok akan muncul. Rokok mengandung zat adiktif yang sangat berbahaya bagi kesehatan manusia.
Kandungan utama dari rokok adalah nikotin, tar dan karbon monoksida. Di dalam rokok terdapat zat adiktif. Zat adiktif merupakan zat yang jika dikonsumsi manusia akan menimbulkan adiksi atau ketagihan.
Pada paru-paru, nikotin dapat menghambat aktivitas silia. Nikotin memiliki efek adiktif dan psikoaktif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: