Pertemuan Tahunan Bank Indonesia 2024: Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional di Suma
--
BISNIS, PALPOS.ID-Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menggelar Pertemuan Tahunan Bank Indonesia (PTBI) 2024 dengan tema Sinergi Memperkuat Stabilitas dan Transformasi Ekonomi Nasional.
Pertemuan yang dilaksanakan secara hibrida (daring dan luring) di Hotel Aryaduta Palembang ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan di Sumatera Selatan, termasuk jajaran Forkopimda, para pimpinan instansi vertikal, akademisi, pelaku usaha, serta masyarakat yang dapat mengikuti acara melalui siaran langsung di kanal media sosial Bank Indonesia.
M. Latif, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Selatan, dalam sambutannya mengungkapkan optimisme terhadap prospek perekonomian Sumsel di tahun 2024 dan 2025.
Meskipun dunia masih dihadapkan pada ketidakpastian global, ekonomi Sumsel diperkirakan akan tumbuh positif pada kisaran 4,70% hingga 5,50% (yoy) pada akhir 2024.
Bahkan, untuk tahun 2025, pertumbuhan ekonomi Sumsel diprediksi dapat meningkat pada kisaran 4,80% hingga 5,60% (yoy).
BACA JUGA:Jangan Khawatir : Bank Indonesia Tegaskan Uang Rp10.000 Tahun Emisi 2005 Masih Berlaku
BACA JUGA: Bank Indonesia Sumsel Menargetkan 27 Juta Transaksi Digital di 2024
Proyeksi pertumbuhan ini menunjukkan bahwa ekonomi Sumatera Selatan mampu bertahan dan berkembang meskipun adanya tantangan eksternal yang datang dari ketidakpastian global, seperti ketegangan geopolitik dan fluktuasi pasar internasional.
Selain itu, dari sisi perkembangan harga, Indeks Harga Konsumen (IHK) Provinsi Sumatera Selatan pada Oktober 2024 tercatat tetap terkendali di angka 1,09% (yoy), menjadikan Sumsel sebagai provinsi dengan tingkat inflasi tahunan terendah kedua di kawasan Sumatera.
Hal ini merupakan hasil dari kerja keras Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang berhasil menjaga kestabilan harga, terutama untuk komoditas pangan yang cenderung bergejolak (volatile food).
Pada tahun 2025, inflasi Sumsel diperkirakan dapat berada pada kisaran sasaran 2,5±1% (yoy).
M. Latif menekankan bahwa keberhasilan pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang stabil di Sumsel tidak lepas dari sinergi yang kuat antara Bank Indonesia dan pemangku kebijakan daerah dalam mengimplementasikan berbagai kebijakan ekonomi yang tepat sasaran.
Kolaborasi antara pemerintah daerah, instansi vertikal, pelaku usaha, dan masyarakat telah membuktikan efektivitas dalam menjaga kestabilan perekonomian di tengah tantangan global.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: