SKK Migas Optimistis Target Lifting Migas APBN 2025 Tercapai, Didukung Inovasi dan Proyek Baru
SKK Migas Optimistis Target Lifting Migas APBN 2025 Tercapai, Didukung Inovasi dan Proyek Baru.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id
PALPOS.ID - SKK Migas Optimistis Target Lifting Migas APBN 2025 Tercapai, Didukung Inovasi dan Proyek Baru.
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) dengan penuh optimisme menyatakan bahwa target lifting minyak dan gas bumi (migas) sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) Tahun Anggaran 2025 dapat tercapai.
Bahkan, terdapat peluang untuk peningkatan lebih lanjut berkat inovasi teknologi dan eksplorasi baru yang tengah dilakukan.
Dalam APBN 2025, pemerintah telah menetapkan target lifting minyak bumi sebesar 605 ribu barrel oil per day (BOPD) dan lifting gas bumi sebesar 1.005 ribu Barrel Oil Equivalent per Day (BOEPD).
BACA JUGA:Pemerintah Optimalisasi Produksi Migas: SKK Migas Targetkan 1 Juta Barel Minyak per Hari
Kepala SKK Migas, Djoko Siswanto, menyampaikan bahwa Work Program and Budget (WP&B) tahun depan telah dirampungkan bersama Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS).
Komitmen KKKS dan Potensi Revisi Target
Djoko menjelaskan bahwa seluruh KKKS telah menyatakan komitmennya untuk mencapai target lifting yang telah ditetapkan.
"Kita baru saja menyelesaikan persetujuan work program and budget untuk komitmen para KKKS. Paling lambat akhir Desember, semua target lifting migas sudah siap dieksekusi," ujar Djoko dalam acara Anugerah DEN 2024 pada Selasa (10/12/2024).
Meski target telah ditetapkan, Djoko mengungkapkan bahwa WP&B 2025 masih terbuka untuk revisi. Revisi ini memungkinkan jika ada inovasi baru yang mampu meningkatkan produksi migas.
BACA JUGA:Pusri Raih Penghargaan pada SKK Migas Award 2024 atas Kontribusinya terhadap Ketahanan Energi
"Tahun 2025 bisa saja ada revisi target jika ada inovasi atau perkembangan signifikan dari lapangan migas yang sedang dieksplorasi," tambahnya.
Dorongan Inovasi dan Temuan Baru
Djoko menyebutkan bahwa inovasi teknologi dan eksplorasi baru menjadi kunci utama dalam menggenjot produksi migas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: