Pemerintah Jepang Terapkan Sistem Empat Hari Kerja Mulai April 2025: Solusi Atasi Penurunan Angka Kelahiran

Pemerintah Jepang Terapkan Sistem Empat Hari Kerja Mulai April 2025: Solusi Atasi Penurunan Angka Kelahiran

Pemerintah Jepang Terapkan Sistem Empat Hari Kerja Mulai April 2025: Solusi Atasi Penurunan Angka Kelahiran.-Palpos.id-Dokumen Palpos.id

BACA JUGA:Mengintip Spesifikasi dan Keunggulan Kei Cars Jepang Nissan Sakura di GIIAS 2024

Saat ini, kebijakan tersebut masih terbatas bagi karyawan yang memiliki anak kecil.

Prefektur Chiba dan Ibaraki

Prefektur Chiba sudah mulai mempersiapkan kebijakan serupa sejak Juni lalu. 

Sementara itu, Prefektur Ibaraki telah menerapkan sistem empat hari kerja secara selektif sejak April 2024, khususnya untuk mendukung pengasuhan anak, perawatan anggota keluarga, dan pengembangan keterampilan karyawan.

Kota Kuji, Prefektur Iwate

Kota Kuji menjadi pelopor di Prefektur Iwate dengan memulai uji coba sistem empat hari kerja sejak Mei 2024. 

Jika hasilnya positif, kebijakan ini akan diberlakukan secara penuh pada tahun 2025.

Kebijakan ini dirancang khusus untuk mengatasi masalah rendahnya minat pelamar kerja di beberapa daerah Jepang akibat jam kerja yang panjang.

Efek Positif Sistem Empat Hari Kerja

Budaya kerja di Jepang dikenal sangat keras dan penuh tekanan, bahkan melahirkan istilah Karoshi, yaitu kematian akibat kelelahan bekerja. 

Kondisi ini semakin diperburuk bagi para perempuan yang harus memilih antara mengejar karier atau mengurus keluarga.

Dengan diterapkannya sistem empat hari kerja, sejumlah manfaat positif diprediksi akan dirasakan oleh masyarakat Jepang, di antaranya:

Mendorong Peningkatan Angka Kelahiran

Dengan waktu luang yang lebih banyak, pasangan muda memiliki lebih banyak kesempatan untuk merencanakan keluarga dan membesarkan anak.

Kesetaraan Gender

Sistem ini juga mendukung kesetaraan gender dengan mendorong para suami untuk turut berperan dalam urusan rumah tangga, termasuk pengasuhan anak.

Peningkatan Kesehatan Mental dan Fisik

Jam kerja yang lebih pendek memungkinkan karyawan untuk beristirahat lebih banyak dan mengurangi risiko kelelahan.

Produktivitas Lebih Efisien

Beberapa studi global menunjukkan bahwa jam kerja yang lebih singkat justru dapat meningkatkan produktivitas dan kreativitas karyawan.

Tantangan dalam Penerapan Kebijakan Ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: