Wamen BUMN Tinjau Sistem Monitoring Digital PLN, Pastikan Keandalan Kelistrikan Selama Nataru
Wamen BUMN Kartika Wirjoatmodjo bersama PLN memastikan keandalan pasokan listrik selama Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 melalui sistem digital canggih-foto:dokumen palpos-
Digitalisasi di sisi sistem kelistrikan terbukti mampu meningkatkan keandalan pasokan listrik dan di saat bersamaan meningkatkan efisiensi.
“Transformasi digital di PLN telah meningkatkan efisiensi dan keandalan layanan listrik secara signifikan. Melalui integrasi teknologi canggih dan optimalisasi jaringan, kami berhasil menekan durasi dan frekuensi pemadaman listrik secara signifikan. Ini bukti nyata dari komitmen kami untuk memberikan layanan terbaik bagi pelanggan dan mendukung pertumbuhan ekonomi nasional,” tegas Darmawan.
BACA JUGA:Hari Ke-7 Layani Nataru, Transaksi SPKLU PLN Cetak Rekor Tertinggi, Naik Lebih 400 Persen!
BACA JUGA:PLN UID S2JB Pastikan Perjalanan Kendaraan Listrik Aman Selama Libur Natal dan Tahun Baru
Keberhasilan penerapan sistem digital ini tercermin dari penurunan SAIDI dan SAIFI secara konstan dari tahun ke tahun semenjak dilakukan transformasi perusahaan di tahun 2020.
Sejak tahun 2020 sampai dengan November 2024, PLN telah berhasil menurunkan SAIDI sebesar 62,57% dan juga SAIFI sebesar 67,89%.
“PLN juga terus memastikan kesiapan infrastruktur kelistrikan di berbagai wilayah melalui pemantauan berbasis teknologi digital yang terintegrasi. Sistem ini memungkinkan pengawasan real-time terhadap distribusi daya, deteksi dini potensi gangguan, serta optimalisasi pengaturan beban di setiap titik jaringan,” tambahnya.
Sedangkan dari sisi kesiapan pasokan listrik pada periode Nataru 2024 ini, PLN beban puncak mencapai sekitar 39 gigawatt (GW).
Dengan daya mampu sebesar 53 GW, maka masih terdapat cadangan daya yang mumpuni sebesar 14 GW.
Selain itu, sebelumnya PLN juga telah menyiapkan 4.336 posko siaga dengan dukungan 81.591 personel yang siap siaga di seluruh Indonesia.
Posko ini bertujuan untuk merespons cepat segala potensi gangguan kelistrikan yang mungkin terjadi selama periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025.
”Dengan pendekatan digitalisasi, PLN tidak hanya meningkatkan responsivitas dalam menangani gangguan tetapi juga menjaga stabilitas pasokan listrik di tengah tingginya permintaan selama periode Natal dan Tahun Baru,” kata Darmawan.
Lebih lanjut, PLN berkomitmen untuk terus meningkatkan investasi di bidang teknologi digital dan sumber daya manusia sebagai pilar utama dalam mendukung transformasi sistem kelistrikan di Indonesia.
Dengan strategi ini, PLN optimistis dapat mewujudkan sistem kelistrikan yang andal, efisien, dan berkelanjutan, sejalan dengan target transisi energi nasional menuju bauran energi bersih yang lebih besar di masa depan.
"Melalui sinergi antara pemerintah, PLN, dan seluruh pemangku kepentingan, diharapkan layanan listrik yang berkualitas dapat mendukung pertumbuhan ekonomi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia," tutup Darmawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: