Dituding Lakukan Razia Ilegal, Satlantas Polres Ogan Ilir Beri Klarifikasi, Ternyata Ini Faktanya.
Dituding Lakukan Razia Ilegal, Satlantas Polres Ogan Ilir Beri Klarifikasi, Ternyata Ini Faktanya-Foto:dokumen palpos-
Terkait pengaturan lalu lintas di kawasan Jalan Nusantara kearah Universitas Sriwijaya atau UNSRI, AKP Desram menjelaskan bahwa penutupan jalan dilakukan untuk menghindari kemacetan sehingga di buat satu arah.
Sementara bagi pengendara dari arah sebaliknya diarahkan untuk memutar ke jalur lain yakni Jalan Pancasila atau Terminal Timbangan 32.
BACA JUGA:Masjid Agung An-Nur Tanjung Senai Kembali Difungsikan Pasca Perbaikan
BACA JUGA:Kejari Ogan Ilir Akan Minta Klarifikasi Pihak Terkait Soal Vidio Viral Warga Kelupaskan Aspal
“Penutupan jalan ini sudah dirancang atau berdasarkan keputusan bersama dengan melibatkan berbagai pihak, termasuk Polri, Dishub, dan stakeholder terkait.
Langkah ini bertujuan untuk menciptakan kelancaran dan ketertiban lalu lintas di kawasan tersebut terutama di jam macet,” jelasnya.
Ia juga menekankan bahwa langkah tersebut telah dilengkapi dengan rambu larangan masuk dan barier di lokasi.
Hal ini dilakukan agar masyarakat tidak melawan arus yang dapat menyebabkan kemacetan atau kecelakaan lalu lintas.
“Masyarakat dan mahasiswa kami harapkan dapat memahami aturan ini. Dengan mematuhi rambu-rambu lalu lintas, kita bersama dapat mengurangi potensi kemacetan dan risiko kecelakaan,” imbuhnya.
AKP Desram menegaskan bahwa pemberitaan yang menyebutkan adanya razia ilegal oleh anggita Satlantas Polres Ogan Ilir adalah sepenuhnya tidak benar.
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan merupakan bagian dari tugas pokok kepolisian untuk mengatur lalu lintas, mencegah pelanggaran, dan mengurangi kecelakaan di jalan.
“Kami menjalankan tugas sesuai prosedur dan aturan yang berlaku.
Tuduhan yang menyudutkan kami tidak berdasar dan dapat merugikan kepercayaan masyarakat terhadap kepolisian,” tutupnya.
Dengan klarifikasi ini, AKP Desram berharap masyarakat mendapatkan informasi yang benar dan tidak terpengaruh oleh berita yang tidak valid bahkan tanpa konfirmasi dari pihaknya.*(sro)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: