Budidaya Timun di Pulau Semambu: Pilihan Tepat untuk Petani Lokal

Budidaya Timun di Pulau Semambu: Pilihan Tepat untuk Petani Lokal

Petani panen timun-Foto:dokumen palpos-

Pemetikan dilakukan setiap hari,” tambah Billy.

Buah timun yang dipanen dipilih dengan ukuran sedang, tidak terlalu kecil maupun besar.

BACA JUGA:Marak Aksi Pencurian Polsek Indralaya Pasang Stiker Himbauan Siskamling di Empat Desa

BACA JUGA:Bupati Ogan Ilir Turut Serta Dampingi Kapolda Tanam Jagung Dukung Ketahanan Pangan Nasional

“Biasanya, satu kilogram timun berisi sekitar tujuh buah,” jelas Edi.

Setiap sore, para petani memanen timun dengan bantuan tenaga kerja lokal.

Sekitar 20 ibu-ibu dari warga sekitar dikerahkan untuk proses pemetikan, sementara 10 pekerja laki-laki bertugas mengangkut hasil panen. 

Suasana lahan selalu ramai dengan aktivitas panen, terutama karena pengepul sudah standby dengan mobil mereka untuk membawa hasil panen ke pasar.

Panen di lahan ini diperkirakan akan berlangsung selama dua bulan, tergantung musim dan produktivitas tanaman.

Budidaya timun di Desa Pulau Semambu tidak hanya memberikan pendapatan bagi pemilik lahan, tetapi juga membuka peluang kerja bagi masyarakat sekitar.

“Secara tidak langsung, perkebunan timun ini menyerap banyak tenaga kerja.

Mulai dari proses penanaman, pemeliharaan, hingga panen, semua memerlukan tenaga manusia,” ujar Billy.

Menurut Edi, timun menjadi pilihan yang menarik karena karakteristiknya yang mudah dirawat.

“Kami lebih pilih tanam timun karena sudah terbiasa dengan cara dan karakteristik jenis tanaman ini.

Dari dulu tanam timun, jadi kami rasa lebih menyenangkan tanam timun daripada jenis lain,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: