Manfaatkan Lahan Terbatas, Warga Ini Sukses Tanam Padi dan Dukung Program Ketahanan Pangan

Manfaatkan Lahan Terbatas, Warga Ini Sukses Tanam Padi dan Dukung Program Ketahanan Pangan

Manfaatkan Lahan Terbatas, Warga Ini Sukses Tanam Padi dan Dukung Program Ketahanan Pangan-Foto:dokumen palpos-

PALPOS.ID - Di tengah keterbatasan lahan dan tantangan iklim, seorang warga di Jalan Sanudin, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, bernama Sahlin Palas membuktikan bahwa ketahanan pangan dapat dimulai dari lingkungan terkecil.

Dengan memanfaatkan lahan sempit seluas hampir setengah hektare, ia berhasil mengelola pertanian padi varietas Ciherang yakni padi unggul yang dapat dipanen 110-125 hari setelah semai, sebagai upaya mandiri dalam memperkuat ekonomi keluarga sekaligus memberdayakan masyarakat sekitar.

 

Sahlin mengungkapkan bahwa kegiatan ini tidak hanya memberikan hasil secara ekonomi, tetapi juga menjadi sarana pemberdayaan sosial.

 

Ia melibatkan para tetangga untuk turut serta dalam pengelolaan lahan, sehingga pertanian ini menjadi aktivitas kolektif yang memberi dampak positif bagi warga sekitar.

BACA JUGA:Jemaah Haji Asal Lubuklinggau Wafat di Tanah Suci, Dimakamkan di Madinah

BACA JUGA:Bhayangkara Charity Run Polres Lubuk Linggau Gaungkan Semangat Sehat, Sinergi dan Sosial

 

“Dengan modal sekitar Rp3,5 juta hingga Rp 4 juta untuk bibit dan biaya produksi, kami bisa menghasilkan lebih dari 6 kwintal gabah kering," ujar Sahlin.

 

Setelah Gabah Kering diproduksi menjadi beras, hasilnya sebagian dititipkan ke warung-warung sekitar untuk dijual.

 

Meski hasil kali ini menurun dari produksi biasanya, Sahlin tetap optimis.

 

Ia menyebut biasanya produksi bisa mencapai 7-8 kwintal.

BACA JUGA:Keindahan Bukit Sulap dari Kampung Ulung: Lukisan Alam yang Tak Lekang oleh Waktu

BACA JUGA:Wujud Penghormatan, Polres Lubuklinggau Anjangsana ke Rumah Purnawirawan Polri, Tokoh Ini yang Disambangi!

 

Namun, pada musim panen kali ini, faktor cuaca menjadi tantangan besar.

 

Curah hujan yang tinggi menyebabkan banyak batang padi keropos dan roboh sebelum panen.

 

“Selain hama seperti wereng dan belalang sangit, cuaca juga sangat berpengaruh. Hujan deras membuat batang padi menjadi keropos dan banyak yang tumbang,” jelasnya.

 

Upaya Sahlin ini ternyata mendapat perhatian dan apresiasi dari Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau.

BACA JUGA:Polres Lubuklinggau dan Jurnalis Gelar Aksi Simpatik, Bagikan Bunga dan Pesan Keselamatan

BACA JUGA:Cegah Bahaya Narkoba, Polres Lubuklinggau Jaga Ketat Gerbang Barat Sumsel

 

Karena apa yang dilakukan Sahlin, dinilai ikut mendukung ketahanan pangan nasional.

 

Untuk itu pemerintah Kota Lubuklinggau akan mengupayakan alat dan mesin pertanian (alsintan), untuk membantu peningkatan hasil produksi beras bagi para petani di Kota Lubuklinggau.

 

Hal itu diungkapkan Walikota Lubuklinggau, H Rachmat Hidayat (Yoppy Karim), saat Panen Raya, di sawah warga Jalan Sanudin, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, Selasa 1 Juli 2025.

 

“Dengan kegiatan seperti ini, kebutuhan pangan masyarakat bisa terpenuhi. Pemerintah kota akan terus hadir dan mendukung para petani,” ujar Yoppy.

 

Dikatakan Yoppy, dalam wilayah Kota Lubuklinggau tedapat sekitar 1.500 hektar lahan pertanian.

Namun, keterbatasan alat dan mesin pertanian (alsintan) masih menjadi tantangan.

 

Pemerintah akan mengupayakan pengadaan alsintan baik melalui usulan ke pemerintah pusat maupun lewat anggaran daerah (APBD).

 

“Kebutuhan alsintan di wilayah kita sekitar 20 hingga 30 unit, seperti alat bajak dan penggilingan. Ini penting untuk mendukung produktivitas petani,” pungkasnya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: