Pelatihan H2Ours : Edukasi Berbasis Permainan untuk Kelestarian Gambut di Sumatera Selatan

Pelatihan H2Ours : Edukasi Berbasis Permainan untuk Kelestarian Gambut di Sumatera Selatan

Bersama-sama kita belajar menjaga ekosistem gambut Sumatera Selatan untuk masa depan yang berkelanjutan-foto:dokumen palpos-

Menurut Ni'matul Khasanah, peneliti dari ICRAF (World Agroforestry) Indonesia, permainan ini membantu masyarakat memahami bahwa keputusan yang dibuat oleh satu pihak dapat memberikan dampak luas pada pihak lain dalam pengelolaan ekosistem gambut.

"Permainan ini memungkinkan para peserta untuk memahami bahwa lahan gambut adalah sebuah lanskap yang saling terhubung. Keputusan yang diambil oleh satu kelompok akan memengaruhi kelompok lain, baik dalam aspek ekonomi maupun lingkungan," ujar Ni’ma dalam sesi pelatihan yang digelar pada Kamis, 23 Januari 2025.

BACA JUGA:Kanwil Kemenkum Sumsel Komitmen Lindungi Martabat Notaris

BACA JUGA:Sekda Sumsel Edward Candra Harapkan Ground Breaking Pembangunan Pabrik CCO di Banyuasin Tetap Waktu Pelembang

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa meskipun dalam permainan ini ada konsep kemenangan dan kekalahan, tujuan utama H2Ours adalah mendorong pemikiran kolaboratif dan berkelanjutan.

Dengan pendekatan ini, diharapkan masyarakat dapat lebih memahami pentingnya pengelolaan lahan gambut yang berkelanjutan.

Kabupaten Banyuasin, salah satu wilayah yang menjadi fokus dalam pelatihan ini, menghadapi dilema kompleks dalam pengelolaan ekosistem gambut.

Lahan gambut di daerah ini memiliki dua fungsi utama, yaitu sebagai kawasan lindung dan budidaya.

Namun, pada kenyataannya, banyak aktivitas budidaya yang telah masuk ke wilayah lindung, sehingga menyebabkan degradasi ekosistem yang berdampak buruk bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.

Menurut Martini Yulia, Kabid Perencanaan Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Keanekaragaman Hayati DLH Banyuasin, pelatihan ini menjadi sarana penting dalam mendukung penyusunan dokumen Rencana Perlindungan dan Pengelolaan Ekosistem Gambut (RPPEG).

"Pelatihan ini sangat membantu kami dalam memahami langkah-langkah kebijakan yang dapat meningkatkan fungsi ekosistem gambut di masa depan. Dengan memahami tantangan dan peluang, kami dapat menyusun dokumen RPPEG yang lebih sesuai dengan kondisi di lapangan," ungkap Martini.

Keterlibatan pemerintah daerah dalam pelatihan ini diharapkan dapat menghasilkan solusi konkret untuk menyelaraskan kegiatan ekonomi dengan konservasi lingkungan.

Dukungan masyarakat juga menjadi faktor kunci dalam memastikan kebijakan yang diterapkan dapat berjalan efektif di tingkat lokal.

Pelatihan H2Ours ini merupakan bagian dari proyek Land4Lives, yang didukung oleh pemerintah Kanada.

Proyek ini bertujuan untuk memperkuat ketahanan pangan dan penghidupan masyarakat, terutama perempuan, dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: